Mohon tunggu...
Gennanjung Arta
Gennanjung Arta Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

saya merupakah mahasiswa universitas negeri semarang jurusan ekonomi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Nature

KKN GIAT 12 UNNES Desa Bukur Gandeng PKK & KWT Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat penanaman Kangkung dan Eco Enzym

13 Agustus 2025   00:01 Diperbarui: 13 Agustus 2025   00:01 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu PKK Desa Bukur bersama mahasiswa KKN GIAT 12 UNNES menanam bibit kangkung di Kebun PKK Desa Bukur, Sabtu (2/8/2025).

Ketahanan pangan menjadi isu penting di tengah tantangan perubahan iklim, harga bahan pangan yang fluktuatif, dan berkurangnya lahan pertanian. Upaya menjaga ketersediaan pangan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat di tingkat desa. Salah satu contoh nyata datang dari Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, di mana warganya menunjukkan bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari halaman sendiri. 

Di Desa Bukur, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, ketahanan pangan bukan sekadar slogan. Ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) bergerak nyata---mulai dari menanam ratusan bibit kangkung di kebun desa, hingga mengolah limbah organik rumah tangga menjadi Eco Enzyme yang ramah lingkungan. Didampingi mahasiswa KKN GIAT 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES), dua kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan sayuran, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan kemandirian pangan dan kelestarian lingkungan.

Pada Sabtu, 2 Agustus 2025, sebanyak 28 anggota PKK berkumpul di Kebun PKK Desa Bukur untuk melakukan penanaman bibit kangkung. Sebanyak 100 polybag berisi campuran tanah dan sekam padi disiapkan sebagai media tanam. Setiap polybag dibuat tiga lubang, masing-masing diisi tiga biji bibit kangkung. 

Anggota PKK mengisi 100 polybag dengan campuran tanah dan sekam padi sebagai media tanam.
Anggota PKK mengisi 100 polybag dengan campuran tanah dan sekam padi sebagai media tanam.

"Penanaman ini bukan hanya soal menanam sayur, tapi juga membangun kemandirian pangan di rumah masing-masing," ujar Ibu Lurah Desa Bukur, yang juga Ketua PKK Desa Bukur.

Usai penanaman, bibit disiram dengan larutan Eco Enzyme untuk membantu pertumbuhan, kemudian disusun rapi di Green House PKK.

Bibit kangkung disiram menggunakan larutan Eco Enzyme untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Bibit kangkung disiram menggunakan larutan Eco Enzyme untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa KKN GIAT 12 UNNES menyerahkan modul panduan pembuatan Eco Enzyme beserta contoh dan hasilnya    

Mahasiswa KKN GIAT 12 UNNES menyerahkan modul panduan pembuatan Eco Enzyme beserta contoh hasilnya kepada Ketua PKK Desa Bukur.
Mahasiswa KKN GIAT 12 UNNES menyerahkan modul panduan pembuatan Eco Enzyme beserta contoh hasilnya kepada Ketua PKK Desa Bukur.

                                                                                                Sosialisasi & Demonstrasi Eco Enzyme 

Suasana sosialisasi ketahanan pangan keluarga bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bukur, Minggu (3/8/2025). 
Suasana sosialisasi ketahanan pangan keluarga bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bukur, Minggu (3/8/2025). 
Keesokan harinya, Minggu, 3 Agustus 2025, giliran Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi peserta kegiatan. Bertempat di Taman Desa Bunga, mereka mengikuti sosialisasi ketahanan pangan keluarga dan demonstrasi pembuatan Eco Enzyme. 

Para peserta terlihat antusias, terutama saat sesi praktik. Banyak pertanyaan diajukan terkait manfaat dan proses pembuatan Eco Enzyme yang memanfaatkan limbah organik rumah tangga.

Dengan Eco Enzyme, sampah organik yang biasanya terbuang bisa diolah menjadi cairan pembersih alami, pupuk, hingga pengusir hama,Kegiatan ditutup dengan penyerahan modul panduan dan produk Eco Enzyme siap pakai kepada pengurus KWT, diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta.

Produk Eco Enzyme siap pakai diserahkan kepada pengurus KWT Desa Bukur sebagai hasil kegiatan demonstrasi. 
Produk Eco Enzyme siap pakai diserahkan kepada pengurus KWT Desa Bukur sebagai hasil kegiatan demonstrasi. 
Melalui dua kegiatan ini, warga Desa Bukur diharapkan semakin mandiri dalam menyediakan pangan keluarga sekaligus mampu mengubah limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai guna tinggi. Lebih dari sekadar menanam sayuran atau membuat Eco Enzyme, program ini menjadi awal terciptanya kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan sehat bagi keluarga. Kolaborasi antara masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT), dengan mahasiswa KKN GIAT 12 UNNES membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat diwujudkan mulai dari langkah sederhana di lingkungan terdekat. Dengan semangat gotong royong, Desa Bukur menegaskan bahwa kemandirian pangan bukan hanya mimpi, melainkan sebuah gerakan nyata yang akan terus tumbuh dan memberi manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun