Para peserta terlihat antusias, terutama saat sesi praktik. Banyak pertanyaan diajukan terkait manfaat dan proses pembuatan Eco Enzyme yang memanfaatkan limbah organik rumah tangga.
Dengan Eco Enzyme, sampah organik yang biasanya terbuang bisa diolah menjadi cairan pembersih alami, pupuk, hingga pengusir hama,Kegiatan ditutup dengan penyerahan modul panduan dan produk Eco Enzyme siap pakai kepada pengurus KWT, diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta.
Produk Eco Enzyme siap pakai diserahkan kepada pengurus KWT Desa Bukur sebagai hasil kegiatan demonstrasi.Â
Melalui dua kegiatan ini, warga Desa Bukur diharapkan semakin mandiri dalam menyediakan pangan keluarga sekaligus mampu mengubah limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai guna tinggi. Lebih dari sekadar menanam sayuran atau membuat Eco Enzyme, program ini menjadi awal terciptanya kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan sehat bagi keluarga. Kolaborasi antara masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT), dengan mahasiswa KKN GIAT 12 UNNES membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat diwujudkan mulai dari langkah sederhana di lingkungan terdekat. Dengan semangat gotong royong, Desa Bukur menegaskan bahwa kemandirian pangan bukan hanya mimpi, melainkan sebuah gerakan nyata yang akan terus tumbuh dan memberi manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Nature Selengkapnya