Mohon tunggu...
Gundala Gundul
Gundala Gundul Mohon Tunggu... -

Islam is Me

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ambisi Jimly Loloskan Khofifah

31 Juli 2013   09:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:48 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada sejumlah fakta yang 'sengaja' tidak mencuat disejumlah media. Terutama adalah beberapa media ibukota, Jakarta. Entah apa yang terjadi, dalam beberapa hari terakhir berita yang beredar seoalah menjadi corong pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (berkah). Ironisnya, opini yang dibangun sangat masif, sehingga pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) adalah penjegal pasangan yang diusung oleh PKB dan sejumlah parpol non Parlemen ini.


Sidang di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta, Jumat (26/7/2013) seolah-olah menjadikan amunisi bagi pasangan Berkah untuk membangun opini dari Jakarta. Entah sudah diskenario atau tidak, yang jelas dalam sidang DKPP yang dipimpin oleh Ketua Majelis DKPP, Jimly Asshidiqie yang konon terbuka itu, banyak dipenuhi oleh para pendukung pasangan Berkah.

Dugaan muncul, sidang di lembaga independen itu sangat kentara agar 'Panggung' itu milik pasangan Berkah dengan tujuan dapat lolos di Pilgub Jatim 2013. Paling tidak adalah agenda untuk menunda Pilgub Jatim dapat tercapai.

Nah, disini peran Jimly Asshidiqie sangat kentara. Diketahui saat agenda mendengarkan keterangan dari sejumlah saksi yang bawa oleh pasangan Berkah ke DKPP. Sejumlah saksi yang dibawa oleh Berkah diberi keleluasaan dan kebebasan untuk memberikan keterangan dihadapan majelis hakim. Selain beberapa saksi dari Parpol pendukung pasangan Berkah yakni Ketua Umum dari PPNUI (Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia) dan PK (Partai Keadilan), pasangan Berkah juga memboyong dua Wartawan radio asal Surabaya untuk bersaksi. Intinya, dalam kesaksian itu memberatkan KPU Jatim dengan sengaja membuat pasangan Berkah ini tidak lolos di Pilgub Jatim.

Karena perselisihan internal partai, maka Majelis DKPP meminta keterangan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPNUI, Andi William Irfan dan Sekjend PK Restianrick. Anehnya dalam agenda ini, keduanya diberi waktu singkat dan sangat terbatas oleh Jimly dalam menyampaikan keterangan. Sebab, dua Sekjend ini diketahui adalah pendukung pasangan KarSa dalam pilgub Jatim.

"Sudah-sudah jangan lama-lama langsung pada intinya saja. Waktu kita tidak banyak," kata Jimly saat memimpin sidang. Nah, dalam agenda persidangan itu ada fakta yang tidak muncul di media terkait pengusiran Ketua Umum PK Denny M Cilah dari area sidang. Penyebabnya adalah Deni M Cilah bertengkar dengan sekjend. "Persoalan partai silahkan urus sendiri, jangan disini," ujar Jimly.

Area di DKPP seperti panggung milik pasangan Berkah. Padahal sesuai dengan aturan, DKPP harus inpenden dan jauh dari intervensi politik apalagi kepentingan. Jimly sebagai tokoh harusnya memberikan contoh dalam persidangan agar adil. Bukan malah memperuncing permaslahan. Sepertinya, jika tidak ada intervensi, DKPP sudah bisa melihat dengan baik jika dikembalikan kepada aturan yang ada.

Masyarakat Jawa Timur memang banyak berharap Pasangan Khofifah-Herman ini dapat lolos, tapi tentunya untuk menuju lolos itu harus ada aturan-aturan yang dilalui. Jika memang faktanya tidak memenuhi syarat (TMS) hendaknya bisa legowo dan dapat melakukan evaluasi dan intropeksi diri. Bukan dengan melemparkan opini dan melakukan black campaign dengan menuding sengaja di jegal, adanya Politik Kartel bahkan adanya Politik Kasino. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun