"Bagaimana rasanya bau parfum saya?"
"Seperti luka!"
"Bagaimana wanginya?"
"Hidung dan perasaan saya terluka!"
Dia membisu.
Saya juga demikian.
"Bagaimana rasanya terluka itu?" Dia bertanya lagi.
"Rasanya seperti bau parfummu!"
Dia menunduk pergi dan tak berpaling lagi.
Kami benar-benar tak saling mengenal lagi sejak wangi parfum dan luka hari itu. _
Malang, 21:41---12/03/2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!