Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk atau beragam, hal tersebut dapat terlihat dari komposisi masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, ras, budaya, dan agama. Keberagaman itu disatukan dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda beda tetapi tetap satu jua. Keanekaragaman bisa menjadi manfaat tetapi bisa juga menjadi penyebab konflik jika tidak disikapi dengan baik. Maka dari itu, diperlukan adanya sikap toleransi dalam masyarakat. Akan tetapi sejak 2015, Indonesia menghadapi fenomena yang belum pernah terjadi pada masa-masa sebelumnya, yakni menguatnya intoleransi dan radikalisme agama dalam ruang-ruang sosial kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Hal ini ditandai dengan menguatnya narasi-narasi negatif, baik di media massa maupun media sosial, mengenai sentimen primordial keagamaan.
Jika toleransi berarti sikap saling menghormati dan menghargai di tengah perbedaan, maka intoleransi sendiri memiliki arti sikap tidak bisa menerima perbedaan. Seseorang yang bersikap intoleran akan kesulitan untuk menghargai dan menghormati keyakinan, pendapat, atau kebiasaan orang lain yang berbeda dengan dirinya. Akibatnya, bisa muncul konflik sosial dan terhambatnya rasa persatuan nasional. Contoh intoleransi yang paling sering ditemui adalah intoleransi pada agama lain. Kasus intoleransi agama termasuk juga pelanggaran HAM terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan terjadi dalam beberapa bentuk.
Contoh sikap tersebut antara lain melarang aktivitas keagamaan, merusak rumah ibadah, diskriminasi atas dasar keyakinan atau agama, intimidasi, dan pemaksaan keyakinan.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab intoleransi, diantaranya:
• Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap perbedaan.
• Pengalaman negatif di masa lalu yang menimbulkan trauma atau prasangka.
• Paparan informasi yang bias yang diterima dari lingkungan sekitar.
• Perasaan terancam terhadap identitas diri sendiri.
• Kebiasaan mencampuri atau menentang keyakinan orang lain.
Untuk mengatasi intoleransi di Indonesia, penting sekali untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai toleransi. Kita juga harus menjaga kerukunan antar umat beragama, melakukan penegakan hukum yang tegas, terus menerus terlibat dalam diskusi dan dialog lintas sektoral, mengimplementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, mencegah penyebaran informasi yang bersifat provokatif dan memecah belah, serta menerapkan pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinnekaan.
Selain itu perlu juga peran aktif berbagai pihak untuk mengatasi intoleransi di masyarakat. Seperti di Institusi pendidikan harus memasukkan pendidikan tentang toleransi dan kerukunan dalam kurikulum. Media massa perlu lebih gencar memberitakan konten yang mempromosikan persatuan dan menampilkan keberagaman Indonesia secara positif. Tokoh agama dan masyarakat bisa menjadi jembatan untuk meredakan ketegangan dan mempromosikan dialog antarumat beragama. Dengan upaya bersama, masyarakat Indonesia dapat membangun lingkungan yang lebih inklusif, menghormati perbedaan, dan memperkuat fondasi perdamaian sosial.
PUSTAKA :
Kumparan. 2023. 5 Solusi untuk Mengatasi Intoleransi di Masyarakat. https://kumparan.com/berita-update/5-solusi-untuk-mengatasi-intoleransi-di-masyarakat-21cu54qZFAz
Kumparan. 2023. Pengertian dan Contoh Tindakan Intoleransi di Indonesia. https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-dan-contoh-tindakan-intoleransi-di-indonesia-20AbXsumNiv/full
Saputra.I.N.; Azkaa Rahiila Hardi; Revo Rahmat. 2023. Sikap Intoleransi pada Kehidupan Beragama di Indonesia, Studi Kasus “Cilegon, Kota Tanpa Gereja” Universitas Pembangunan Jaya. Moderasi: Jurnal Kajian Islam Kontemporer (2023) 1:2, 1-25. https://journal.forikami.com/index.php/moderasi/article/view/180/129
Seftiani.S.2019. Memahami sikap intoleransi di Indonesia dengan metode riset yang tepat. https://theconversation.com/memahami-sikap-intoleransi-di-indonesia-dengan-metode-riset-yang-tepat-118721
Setara. 2022. Mengatasi Intoleransi Dalam Tata Kebinekaan Indonesia: Update Dan Rekomendasi Terkait Peribadatan. Siaran Pers SETARA Institute. https://setara-institute.org/mengatasi-intoleransi-dalam-tata-kebinekaan-indonesia-update-dan-rekomendasi-terkait-peribadatan/
Setiabudi.W, Caroline Paskarina, HeryWibowo. 2022. INTOLERANSI DI TENGAH TOLERANSI KEHIDUPAN BERAGAMA GENERASI MUDA INDONESIA. SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol. 7, No. 1, Desember 2022. file:///C:/Users/apcom/Downloads/29368-163179-1-PB.pdf