Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Kecil di Sudut Jendela

28 Mei 2021   15:22 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:13 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Pilar Molina from Pixabay

Ku tatap seorang anak kecil di sudut jendela
Matanya sendu menatap langit biru
Tak ada kalimat dan suara yang terdengar
Hanya desah lambat nafas bergemuruh di dadanya.

"Diamlah wahai semesta. Biarkan aku bernafas sebentar saja."
Anak itu berkata setengah berteriak
Tiba-tiba ia menangis
Aku ingin merengkuhnya tapi terhalang ruang dan waktu.

Seperti permintaannya, semesta terdiam
Anak itu kemudian berbalik, memandang ke arahku
"Sudah selesai.", katanya lagi.
Aku menatapnya bingung, tidak percaya.

Secepat itukah?

Anak itu tersenyum
Tidak ada kecewa, sakit hati dan amarah lagi di matanya
Ia mengulurkan tangannya kepadaku
"Sudah selesai.", katanya lagi.

Aku segera berlari ke arahnya
Anehnya, tidak ada lagi batas ruang dan waktu antara kita
Aku sambut uluran tangannya, ku dekap dirinya
"Sudah selesai.", katanya lagi.

Baru aku sadari, anak kecil itu ialah aku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun