Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Itu Mudah, Merangkainya yang Sulit

2 Juli 2020   14:49 Diperbarui: 2 Juli 2020   15:14 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Free-Photos from Pixabay

Bagi yang sudah terbiasa menulis, tentu akan mudah merangkai kata atau kalimat menjadi bermakna bahkan bisa sampai menjadi cerita yang indah sehingga mampu menyentuh sampai ke dalam jiwa pembaca nya.

Bagi yang belum terbiasa, tentu agak lebih sulit merangkai kata itu hingga bermakna apalagi sampai menjadi cerita.

Kesulitan untuk merangkai kata itulah yang bisa melatih intuisi kita karena dengan melakukan itu, kita bisa mempertajam serta mengasah daya pikir kita agar bisa melihat setiap makna dari sebuah kata dan bukan hanya memandangnya sebagai huruf hampa belaka.

Setiap beban pikiran dan keruwetan masalah hidup coba kita tuangkan dalam bentuk kata.

Orang lain mungkin tidak perlu tahu kata yang kita tuliskan karena mungkin di disana terdapat banyak sumpah serapah, kekesalan di jiwa kita yang terluka sampai kemarahan yang tertimbun dalam alam bawah sadar kita.

Jadikan kertas kosong itu sebagai tulisan jiwa kita, sebuah kata atau kalimat yang tidak bisa terucapkan karena tuntutan lingkungan sekitar kita.

Setelah selesai menulis, lihat kembali semua kata atau kalimat yang kita tulis, kemudian carilah makna di baliknya.

Kalau kita menulis kata marah, carilah penyebabnya kemudian tulislah lagi, begitu seterusnya.

Sampai kita bisa merangkainya menjadi sesuatu kata atau kalimat yang bermakna sehingga ketika kita membacanya, kita menjadi mengerti dan memahami diri kita yang sesungguhnya, apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita, bekal untuk kita bisa melangkah maju dalam hidup kita nantinya.

Kalau dengan berbicara, ada begitu banyak hal yang bisa di salah mengerti oleh orang sekitar kita tapi dengan menulis kata, cukup kita dan tulisan kita yang 'berbicara' karena terkadang hanya itu yang dibutuhkan untuk menaklukan dunia, dalam kita dan sekitar kita.

Jadi, mau mulai menulis bersama saya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun