Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menarilah, Anakku

21 Maret 2020   19:30 Diperbarui: 21 Maret 2020   19:36 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menarilah, anakku

Walau dunia begitu riuh

Suara suara ketakutan bergemuruh

Dan teriak kesakitan menyambar riuh

Menarilah, anakku

Dalam setiap tetes keringatku

Mengumpulkan lembar lembar sepuluh ribu

Walau letih dan lesu menyiksaku

Tetaplah menari, anakku

Kau tahu aku selalu ada bersamamu

Melupakan luka di masa lalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun