Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gumpalan Awan

27 Februari 2017   14:12 Diperbarui: 27 Februari 2017   14:28 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://www.bluetripper.com

Ia berlari ke tengah padang
menunggu awan bertandang.

Inginnya
gumpalan awan memberi teduh
ditengah terik buas memangsa.

Lama Ia menuggu,
ditemani riak daun Ilalang
dicumbui angin yang berlalu.

Akhirnya gumpalan awan datang menyapa,
menudunginya dari atas mega.

Dan gumpalan awan berlari-lari
tidak menunjukkan arah yang pasti.

Hanya sementara memberi teduh
kemudian ditendang angin
ke segala penjuru arah.

Meski sesekali hatinya dihinggapi ragu
namun Ia tak pernah lelah.

Menunggu gumpalan suci,
gumpalan awam yang mau tersulap menjadi hujanuntuknya.

Hingga ditengah cuaca panas,
senantiasa memberi kesejukan abadi.

Tidak lekang oleh waktu,
juga lekas pudar akan cahaya
apalagi hanya sebatas angin berlalu.

Dan Ia masih setia menunggu
walau kemuliaan awan sesaat silih berganti menghampiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun