Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Karena Nulis di K Pernah Disuruh Kabur dan Gak Bisa Tidur

26 Oktober 2017   23:37 Diperbarui: 31 Oktober 2017   21:43 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi seharusnya saya bangga dan terbawa mimpi sebab tulisan itu. Benar memang hari pertama dan kedua cukup membuat saya senyum-senyum sendiri, karena sudah tembus 4 ribuan pembaca. Sebab itu, karena banyak yang komentar "miring" saya membuat artikel ini: Dilema Petani Ganja Gayo Lues sebelum Pensiun, niatnya untuk membetulkan kekeliruan orang diluar daerah Gayo Lues. Tidak sempat tanyang karena belum selesai.

Tapi apa, tiba-tiba, ada yang bertanya kenapa saya menulis itu. Saya bertanya balik, emang kenapa? Wong Mantan Camat Blangkejeren aja nulis. Kenapa kita gak boleh (masih pede). Kata orang ada yang ditangkap karena posting ganja di Facebook, tambahnya. Masih belum peduli.

Di hari selanjutnya Pembaca tulisan itu sudah melonjak 30 ribuan. Bukan senang malah was-was. Ada yang ganjil ini, pikir saya. Karena tulisan itu Headline, pasti di share admin. Saya pun memeriksa akun Facebook Kompasiana, dan benar banyak sekali yang like juga.

Nah, di situ saya mulai keki sama admin. Saya teringat mendiang Kompasianer Reva Putra Sugito dulu sering menuduh admin main curang (mediang: bukan orangnya tapi akunnya, kalau orang mah tidak, setelah dibanned lahir kembali akun serupa kok, hehe) karena tidak adil dalam hal share tulisan yang menyebabkan perbedaan jumlah hit. Maka, lonjakan pembaca itu saya tuding didalangi admin.

Hari selanjutnya sudah mencapai 50 ribuan, kemudian stagnan sampai sekarang. Saya pun bertanya pada teman yang bekerja di media. Katanya, loh berani kamu tulis tentang ganja. Wah sial, desis saya. Bukan kasih solusi malah menakut-nakuti.

Karena itu beberapa hari saya gak bisa tidur sebelum lewat tengah malam. Menduga-duga apa yang terjadi besok. Kalau hanya dimintai keterangan pihak polisi sih saya gak takut. Yang menghantui saya mafia ganja mencokok saya malam itu juga. Serem bukan?

Sebenarnya pingin menghapus postingan yang menakutkan itu, tapi karena sayang banyak pembacanya dan konon rekam jejak digital tidak bisa terhapus serta seperti tulisan Kompasianer Bang Bo menerangkan "ini zamannya screenshots" maka saya memilih membiarkan saja sambil menguatkan diri dengan kata "badai pasti berlalu"---ini dilebih-lebihkan, hehe.

Seminggu setelah tulisan itu tayang karena keadaan tetap kondusif maka tulisan kedua tadi saya tayangkan. Dan saya masih bisa menuliskan tulisan ini.

Dan saya kira cukup, daripada kepanjangan.

Selamat Ulang Tahun Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun