Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Zona Nyaman Beralih ke Zona Berani

24 September 2020   20:47 Diperbarui: 24 September 2020   20:49 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jiwa adalah suatu kekuatan dalam diri untuk merasa,memilih dan memikirkan. 

Setiap kita tentu menginginkan rasa nyaman setiap saat. Dan itu saya perlukan dalam hidup agar mampu menjalankan aktivitas saya setiap harinya dengan baik. Namun,dibalik rasa nyaman itu ada kemungkinan yang membuat saya bisa jatuh dan tergoda untuk menikmati rasa nyaman tersendiri dan akhirnya melekat pada zona nyaman yang berlebihan.

Saya sadar dan tau bahwa ketika saya tinggal pada zona nyaman yang berlebihan besar harapan bahwa saya akan menjadi pribadi yang mudah untuk berpuas diri. Menjadi pribadi yang anti perubahan,pribadi yang cenderung egois dan menjadi pribadi yang selau cemas ,khawatir dan curiga ketika dihadapkan dengan situasi baru atau ketika berada di tempat yang ramai. Mengapa ? Karena saya akan menganggap mereka sebagai saingan dalam hidupku. 

Maka memang teman-teman saya sering memberikan julukan kepada saya sekalipun itu tidak enak didengar. Ketika saya muncul kepermukaan mereka sering menyebut saya anak kamar dan hoader. Saya memang lebih banyak menghabiskan waktu saya dikamar dan membuat kreasi dari barang-barang bekas. Dengan kesibukan ini saya merasa nyaman dan aman  dikamar,tidak ikut kemana-mana juga tidak apa-apa. Sisa waktu saya gunakan untuk refleksi dan menulis. Sing penting ada segelas milo dan instrumen,cukup untuk saya !

Selama bertahun-tahun inilah zona nyaman yang saya alami. Akibatnya orang-orang penting yang ada disekitarku yang seharusnya saya dengarkan dan menjadi berkat untuk saya akhirnya terabaikan bahkan tersingkirkan. Mengapa bisa terjadi hingga dmikian ? Itu tadi,karna saya tinggal dalam zona nyaman. Saya tidak mau orang lain mengusik kenyamanan saya dan saya tidak suka dengan perubahan pada aturan-aturan yang telah diputuskan bersama. Kala itu terjadi yang muncul hanyalah marah dan jengkel,cemas dan lain-lain.

Dan memang nyata, ketika perasaan cemas,pikiran negatif dan pilihan yang salah itu terjadi akan menjerumuskan saya pada kehancuran dan menjadi malapetaka bagi orang lain. Sikap saya yang demikian membuat orang lain susah masuk dengan saya,susah menyampaiakan sesuatu. Dan itulah juga yang membuat saya sering ketinggalan informasi. Perlu diingat bahwa  sesuatu yang salah,yang disimpan  dan dibiarkan akan membuat diri sendiri dihantui oleh ketakutan.

Oleh karena itu,lewat pengalaman ini saya disadarkan betapa pentingnya untuk selalu mawas diri dan berani bercermin. Bercermin dalam artian saya berani melihat masa lalu saya serta akibat yang saya rasakan. Dengan itu saya mampu keluar dari zona nyaman dan masuk pada zona berani. Zona berani adalah keadaan dimana saya siap dan terbuka pada perubahan,terbuka pada tantangan dan tentu saja dengan mengharapkan pertolongan Tuhan.

Semoga brmanfaat

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun