Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inikah Firasat dari Pemberian Peci Milik Gus Dur kepada Jokowi?

9 Desember 2015   09:59 Diperbarui: 9 Desember 2015   12:00 3506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari transkrip rekaman “Papa Minta Pulsa” yang beredar.

SN: Saya sih yakin itu karena presiden sendiri kasih kode begitu dan itu berkali-kali. Yang urusan kita di DPR, itu kita ketemu segitiga, Pak Luhut, saya dan presiden. Akhirnya setuju. Ngomongnya gini presiden. Saya sudah ketemu presiden cocok itu. Pengalaman ya, artinya ini demi keberhasilan semua. Ini belum tentu bisa dikuasai menteri-menteri, yang gini-gini. Enggak ngerti malah bapak.

MS: Ada lobbiesnya

SN: Strategi

MS: Ini Henry Kisingernya

SN: Henry Kisinger Hahahaa.

Itulah pujian Maroef Sjamsoeddin kepada Setya Novanto. Maroef menilai Novanto jago lobi layaknya Henry Kissinger..Kissinger adalah mantan menlu Amerika Serikat. Ia juga diketahui sebagai salah seorang komisaris Freeport.

Kemarin saya mendapati status Ustadz Abu Janda al Boliwudi yang mengaitkan kejatuhan Gus Dur dengan kedatangan Kissinger di istana pada Maret 2000. Abu Janda menuliskan statusnya berdasarkan kesaksian Adhie M. Massardi, yang dipublikasikan oleh http://www.rmol.co pada 25 November 2015 lalu.

"Dia datang dan menyampaikan intimidasi kepada Gus Dur. Intinya agar mau perpanjang Kontrak Karya Freeport. Kissinger bilang ke Gus Dur jika Indonesia tidak hormati Kontrak Karya yang dibuat di zaman Soeharto, maka tak akan ada investor yang datang ke Indonesia," ungkap Adhie yang ketika itu menjadi Jubir Presiden Gus Dur,

Tapi, Gus Dur melawan dan menegaskan tidak akan menggadaikan masa depan Papua. Atas sikapnya itu, Gus Dur menerima sinyal, kemarahan Freeport. Freeport juga marah karena Gus Dur mengusulkan Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme Papua, Tombenal, menjadi Komisaris Freeport. Tentu saja, Freeport menolak karena Tombenal terkenal keras dan selalu melawan Freeport.

Masih menurut Adhi, saat itu diam-diam perusahaan milik Jim Robert Moffett itu melakukan gerilya secara diam-diam menemui politisi Senayan. Upaya penghasutan dan adu domba pun mulai dilakukan demi melawan Gus Dur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun