Informasi berbeda diungkapkan oleh Mun'im Idries. Dalam buku "Indonesia X-Files", Mun'im mengungkapkan pada saat Munir Tewas hanya ada dua CCTV yang aktif.
Seperti dalam kasus kematian Brigadir J dan 6 Laskar FPI, matinya atau tidak aktifnya CCTV dalam kasus kematian Munir pun merupakan sebuah kejanggalan.Â
Dari kasus tewasnya Brigadir J, muncul pertanyaan, benarkah pelaku penembakan adalah Bharada E? Pada kasus tewasnya 8 Laskar FPI, muncul pertanyaan, benarkah Elwira Pryadi Zendrato, Briptu Fikri Ramadhan, dan Ipda Yusmin Ohorella adalah pelakunya.
Lantas, pertanyaan serupa muncul hanya dari sisi tidak adanya rekaman CCTV, benarkah Pollycarpus pembunuh Munir dan BIN adalah otaknya?
Tidak adanya rekaman CCTV dalam kasus tewasnya Munir hanya satu dari sekian banyak kejanggalan lainnya.
Kalau saja kematian Munir terjadi pada masa seperti sekarang ini, mungkin saya saya tidak mendapatkan stempel "Pendongeng Hitam."
Kenapa Saya tidak Posting Artikel tentang Kematian Brigadir J di Kompasiana?
Pertama, karena saya belum memiliki opini yang berbeda dari banyak netizen lainnya.
Kedua, kalaupun saya punya opini yang berbeda, belum tentu juga saya posting di Kompasiana.
Alasannya panjang lebar.
Buat ditimbang, judul artikel ini diedit atau dipenggal admin jadi "IndiHome Partner Tangguh dalam Jalankan Bisnis". Judul yang saya beri "IndiHome Partner Tangguh dalam Jalankan "Bisnis Kotorku" sebagai "Pendongeng Hitam".Â
Mungkin admin menganggap judul tersebut klik bait.Â