Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

G20: Blunder Fatal Jokowi Soal Rusia-Ukraina Sulitkan Kominfo

4 Juli 2022   11:05 Diperbarui: 4 Juli 2022   11:30 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dailybeast.com

Artikel ini tidak menyinggung tentang Presiden Joko Widodo yang konon melawat ke ke Ukraina dan Rusia sebagai Juru Damai.

Alasannya sederhana, karena tidak adanya bukti bila kunjungan Jokowi tersebut untuk mendamaikan dua negara tetangga yang tengah bertikai tersebut.

Dari situs resmi Kremlin, Ketika menyambangi Presiden Rusia Vladimir Putin, Jokowi hanya mengatakan, "Mr President, is there such a possibility, is there such an approach where there is no security? We also said at the G7 meeting that food and fertilisers are not included in the sanctions."

Selain kalimat itu, tidak ada pernyataan lainnya yang diucapkan Jokowi. Begitu juga ketika Jokowi menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Sampai tulisan ini diunggah, sulit menemukan peran Jokowi sebagai Juru Damai ketika bertemu Zelensky di Kyiv pada 29 Juni 2022.

Kunjungan Jokowi disebut hanya untuk membujuk kedua presiden negara yang sedang berperang untuk kembali membuka kran ekspor gandumnya.

Lagi pula, sebelum keberangkatan Jokowi pun sejumlah tokoh sudah meragukannya. Rocky Gerung bahkan menyindir dengan mengatakan, "Mendamaikan harga minyak goreng saja tidak sanggup, apalagi mendamaikan dua negara yang sedang berperang."

Karenanya tulisan ini tidak akan menyentuh lebih dalam tentang Jokowi yang oleh pendukungnya dielu-elukan sebagai Juru Damai.

Namun demikian, langkah Jokowi tersebut patut diacungi dua jempol. Sebab bagaimana pun juga upaya Jokowi membuka jalur distribusi gandum akibat blokade Rusia memang sangat diperlukan. Terlebih setelah India menutup kran ekspor gandumnya pada pertengahan Mei 2022 lalu.

20; Gantikan India sebagai Tuan Rumah, Indonesia Ketiban Sial?

Agresi militer Rusia ke Ukraina pastinya sudah direncanakan jauh hari sebelum amunisi pertama ditembakkan pada 24 Februari 2022.

Sebelum melancarkan serangannya ke negara tetangganya itu, Rusia pastinya telah berkomunikasi dengan negara-negara sahabatnya, setidaknya kepada Chechnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun