Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

G20: Blunder Fatal Jokowi Soal Rusia-Ukraina Sulitkan Kominfo

4 Juli 2022   11:05 Diperbarui: 4 Juli 2022   11:30 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dailybeast.com

Dan lagi, sangat jarang pengirim sebagai pihak yang membantah. Karena biasanya penerimalah yang menyangkal telah menerima kiriman..

Untungnya, di tengah keengganan Biden dan sekutu-sekutunya menghadiri G20, Zelensky tidak menjadikan pengakuan Jokowi tersebut sebagai sebuah skandal diplomasi.

Bahkan, Zelensky sama sekali tidak mencuitkan pertemuannya dengan Jokowi lewat akun Twitter-nya. Zelensky malah memantion pemimpin-pemimpin negara lainnya. Presiden Ukraina ini seolah sama sekali tidak menganggap Jokowi yang datang mengunjunginya.

Muncul pertanyaan, siapa yang membisiki Jokowi bila Zelensky menitipkan pesan?

Putin Bisa Ngamuk seperti di G20 2015 Turki, Kominfo perlu Berhati-hati

Putin dikenal sebagai pemimpin yang blak-blakan. Ketika berpidato dalam KTT G 20 di Turki pada 16 November 2015, Putin mengatakan ada 40 negara pendana ISIS dan beberapa di antaranya tengah menghadiri KTT G 20.

Tidak hanya itu, Putin pun mengungkapkan data intelijen yang didapat dinas rahasianya. Data intelijen itu berupa foto udara yang menunjukkan dengan sangat jelas skala perdagangan ilegal produk minyak oleh ISIS. 

Dalam pidatonya itu, Putin tidak menyebut satu pun negara yang dimaksudnya. Meski demikian pidato Putin tersebut telah membakar pertemuan G20.

Situasi semakin memanas dua hari setelahnya. Pada hari itu jet-jet tempur Rusia menghancurkan iringan-iringan truk yang menyelundupkan minyak Suriah. Jumlah truk yang dihancurkan tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 500-an. 

Saat menyampaikan pidatonya itu, Putin jelas tengah membela Suriah, negara Timur Tengah yang telah berdekade bersahabat dengan Rusia.

Bisa dibayangkan betapa panasnya suhu G20 di Bali nanti, jika Putin memanfaatkan pidatonya atau kesempatan-kesempatan lainnya untuk membela negaranya sekaligus menyerang pihak yang dianggap lawannya. Suhu bisa lebih panas lagi bila Zelensky yang juga blak-blakan datang memenuhi undangan Jokowi.

Indonesia sebagai tuan rumah G20 pastinya tidak menginginkan hajatan yang akan digelarnya menjadi berantakan karena rambatan perang Rusia-Ukraina. Karenanya sangat tepat bila Indonesia mengembalikan G20 ke bentuk asalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun