Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

G20: Blunder Fatal Jokowi Soal Rusia-Ukraina Sulitkan Kominfo

4 Juli 2022   11:05 Diperbarui: 4 Juli 2022   11:30 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dailybeast.com

G20 bernama lengkap The Group of Twenty (G20) Finance Ministers and Central Bank Governors atau Kelompok Dua Puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Forum ini dibentuk pada 1999 sebagai forum antar pemerintah yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.

Kapasitas Indonesia sebagai tuan rumah, sebagaimana yang diterangkan oleh Dedy Permadi adalah sebagai fasilitator pertemuan negara-negara anggota G20 tanpa terkecuali.

Dalam kapasitasnya itu, Indonesia tentu saja harus menyikapi situasi yang berkembang di Rusia dan Ukraina, termasuk ancaman pemboikotan. 

Ekonomi memang tidak bisa dipisahkan dari politik. Bahkan faktor ekonomilah yang mewarnai kebijakan politik. Bahkan, keputusan perang pun memiliki motif ekonomi di belakangnya.

Namun demikian, membawa masuk perang Rusia-Ukraina ke dalam Forum G20 merupakan sebuah kesalahan.

Karena itulah, sesungguhnya lawatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia demi terbukanya lagi jalur distribusi pangan sudah tepat. Sebaliknya, sebuah kesalahan besar jika kunjungan Jokowi yang kebetulan sebagai tuan rumah G20 dikaitkan dengan isu politik kawasan, bahkan perang.

Dan, jika mencermati percakapan antara Jokowi dan Putin maupun Zelensky memang tidak terfokus pada perang, melainkan pangan.

Karena itulah, sekali lagi, timbul pertanyaan, siapa yang menjerumuskan Jokowi dengan menyemburkan isu "Juru Damai"?

Terkait perhelatan G20, Kominfo telah menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk memperkuat komunikasi publik. Untuk itu Kominfo telah membentuk tim juru bicara untuk forum dalam Presidensi G20 Indonesia di mana Kominfo menjadi bagiannya.

Dalam tim komunikasi G20, komunikasi yang umum terkait penyelenggaraan akan dilakukan oleh Johnny G Plate selaku Menkominfo. Sementara untuk isu-isu yang terkait dengan kebijakan presiden dari Istana Presiden dilakukan oleh Kepala Staf Presiden, Pak Moeldoko. 

Sebagai bagian dari kepanitiaan G20, maka Kominfo bukanlah "bemper" bagi instansi-instansi lainnya. Dan, ketika berbicara tentang G20, Dedy Permadi bukan hanya sebagai Staf Khusus Kominfo, melainkan juga juru bicara G20. 

Dengan demikian, pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan Kominfo terkait G20 tidak lepas dari tupoksinya sebagai pengelola komunikasi publik dan kepanitiaan G20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun