Kedua, dari 64 juta UMKM yang bergabung dengan e-commerce baru sebanyak 8 juta atau hanya 14 persen. "Go Digital" bagi UMKM setidaknya telah dikampanyekan sejak 2015. Namun, selama beberapa tahun, pencapaian yang hanya 14 persen bisa dibilang buruk. Karenanya, Kilau Digital Permata Flobamora bisa dijadikan sebagai "gong" bagi kampanye go digital UMKM.
Ketiga, selama pandemi Corona Covid-19, sektor UMKM paling terdampak. Banyak dari pengusaha tersebut yang harus gulung tikar karena permintaan jatuh. Menariknya, di sisi lain, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat selama masa pandemi ada 170.152 pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk UMKM baru. Sayangnya, belum ada informasi tentang penyebab kejatuhan UMKM dan melonjaknya pengajuan NIB.
Kilau Digital Permata Flobamora: OVOP di NTT
Sejatinya, kampanye yang disuarakan Menkominfo Johnny Plate dalam Kilau Digital Permata Flobamora sedikit banyaknya serupa dengan gerakan One Village One Product (OVOP). Pasalnya, lewat dua gerakan ini, daerah, dapat mengembangkan keunikan produk ataupun jasa yang dinilai memiliki nilai kompetitif baik di pasar nasional maupun global.
OVOP atau gerakan satu desa satu produk berawal dari gerakan revitalisasi ekonomi regional yang digagas oleh Gubernur Oita, Jepang, Morihiko Hiramatsu, pada 1979. Kesuksesan program yang dalam bahasa aslinya disebut Isson Ippin Undo ini kemudian diadopsi oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, gerakan ini mulai digulirkan setelah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78/M-IND/9/2007 diteken pada 2007. Sejak saat itu, Kementerian Koperasi dan UKM merintis desa-desa yang memiliki potensi untuk di-OVOP-kan.
Sayangnya, seperti yang diberitakan Bisnis.com pada 23 Januari 2012, menurut Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya Manusia Kemenkop dan UKM, Wayan Dipta, OVOP terpaksa dilaksanakan secara bertahap lantaran keterbatasan anggaran. Sementara, di seluruh tanah air terdapat 8.490 kelurahan dan 74.957 desa yang mengantre untuk di-OVOP-kan.
Melalui Kilau Digital Permata Flobamora, OVOP di provinsi NTT bakal lebih dipacu. Sebab, UMKM didorong untuk go digital, sehingga pemasaran produk-produk UMKM di NTT bisa menjangkau mancanegara.
Kopi Flores, misalnya, dengan Kilau Digital Permata Flobamora yang didorong Menkominfo Johnny Plate, pelaku UMKM yang berlokasi di desa-desa penghasil kopi Flores didorong untuk go digital sehingga produknya bisa dipasarkan ke mancanegara.