Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kilau Digital Permata Flobamora: Langkah Menkominfo Johnny Plate Dorong OVOP di NTT

19 Juni 2021   10:32 Diperbarui: 19 Juni 2021   11:11 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan UMKM di NTT (Sumber Kilaudigitalpermataflobamora.id)

Saat menghadiri puncak acara "Kilau Digital Permata Flobamora" yang dihelat di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Johnny G. Plate mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meng-go digital-kan promosi penjualannya sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

"Saya dorong UMKM ultramikro dan artisan Flobamora untuk onboarding digital," ujar Johnny sebagaimana yang dikutip Antaranews.com.

Dalam acara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang dinahkodai Johnny merupakan penyelenggara utama dengan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai pendukungnya.  

Kilau Digital Permata Flobamora sendiri merupakan tema dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia seri Juni 2021. Sementara, Flobamora adalah kawasan kepulauan di Nusa Tenggara Timur, meliputi Flores, Sumba, Timor, dan Alor. 

Program ini merupakan komitmen untuk mengangkat roda perekonomian dan budaya NTT melalui transformasi digital, termasuk di bidang UMKM, pertanian, pariwisata, pendidikan, kesehatan, agar bangkit, berkembang, berjaya di negeri, dan berkilau ke penjuru dunia.

"Saya dorong UMKM ultramikro dan artisan Flobamora untuk onboarding digital," ujar Johnny sebagaimana yang dikutip dari antaranews.

Lebih lanjut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) asal Partai Nasdem ini pun menjelaskan bila acara "Kilau Digital Permata Flobamora" digelar sebagai bagian dari tema besar kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Lewat Kilau Digital Permata Flobamora, Johnny Plate Targetkan 30 UMKM 

"Target kami adalah hasil karya artisan, kehebatan-kehebatan local wisdom itu harus bisa ditampilkan di dalam ruang digital melalui marketplace untuk menjangkau pasar yang tidak terbatas, tidak saja pasar domestik tapi juga cross border atau lintas negara," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo Johnny Plate juga menargetkan 30 juta pelaku UMKM telah tergabung dalam ekosistem digital pada 2024. Jika mencermati data terkait UMKM, target pemerintah yang disampaikan Johnny dalam acara Kilau Digital Permata Flobamora ini tidak berlebihan.

Pertama, jumlah UMKM yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 64 juta. Artinya, jumlah UMKM mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. Jumlah ini juga menunjukkan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Dengan begitu, mendorong pelaku UMKM sama artinya dengan mendorong perekonomian nasional.

Kedua, dari 64 juta UMKM yang bergabung dengan e-commerce baru sebanyak 8 juta atau hanya 14 persen. "Go Digital" bagi UMKM setidaknya telah dikampanyekan sejak 2015. Namun, selama beberapa tahun, pencapaian yang hanya 14 persen bisa dibilang buruk. Karenanya, Kilau Digital Permata Flobamora bisa dijadikan sebagai "gong" bagi kampanye go digital UMKM.

Ketiga, selama pandemi Corona Covid-19, sektor UMKM paling terdampak. Banyak dari pengusaha tersebut yang harus gulung tikar karena permintaan jatuh. Menariknya, di sisi lain, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat selama masa pandemi ada 170.152 pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk UMKM baru. Sayangnya, belum ada informasi tentang penyebab kejatuhan UMKM dan melonjaknya pengajuan NIB.

Kilau Digital Permata Flobamora: OVOP di NTT

Sejatinya, kampanye yang disuarakan Menkominfo Johnny Plate dalam Kilau Digital Permata Flobamora sedikit banyaknya serupa dengan gerakan One Village One Product (OVOP). Pasalnya, lewat dua gerakan ini, daerah, dapat mengembangkan keunikan produk ataupun jasa yang dinilai memiliki nilai kompetitif baik di pasar nasional maupun global.

OVOP atau gerakan satu desa satu produk berawal dari gerakan revitalisasi ekonomi regional yang digagas oleh Gubernur Oita, Jepang, Morihiko Hiramatsu, pada 1979. Kesuksesan program yang dalam bahasa aslinya disebut Isson Ippin Undo ini kemudian diadopsi oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, gerakan ini mulai digulirkan setelah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78/M-IND/9/2007 diteken pada 2007. Sejak saat itu, Kementerian Koperasi dan UKM merintis desa-desa yang memiliki potensi untuk di-OVOP-kan.

Sayangnya, seperti yang diberitakan Bisnis.com pada 23 Januari 2012, menurut Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya Manusia Kemenkop dan UKM, Wayan Dipta, OVOP terpaksa dilaksanakan secara bertahap lantaran keterbatasan anggaran. Sementara, di seluruh tanah air terdapat 8.490 kelurahan dan 74.957 desa yang mengantre untuk di-OVOP-kan.

Melalui Kilau Digital Permata Flobamora, OVOP di provinsi NTT bakal lebih dipacu. Sebab, UMKM didorong untuk go digital, sehingga pemasaran produk-produk UMKM di NTT bisa menjangkau mancanegara.

Kopi Flores, misalnya, dengan Kilau Digital Permata Flobamora yang didorong Menkominfo Johnny Plate, pelaku UMKM yang berlokasi di desa-desa penghasil kopi Flores didorong untuk go digital sehingga produknya bisa dipasarkan ke mancanegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun