Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Sudah Jalan Sejak Pertemuan Empat Mata Sumire

10 Juli 2019   12:42 Diperbarui: 10 Juli 2019   13:03 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto layar Youtube opening The X Files

Luhut yang berada di TKP pastinya menyaksikan pembicaraan antara Prabowo dengan Ian Santoso. Dan, dari tulisan Prayitno juga terungkap jika Luhut menjadi salah seorang yang berjasa telah membukakan jalan bagi kepulangan Prabowo.

Mungkin karena jasa dan kasaksiannya dalam pertemuan Prabowo-Kabais di Singapura itulah yang membuat Luhut dipilih mewakili kubu Jokowi untuk melobi Prabowo.

Kemunculan Sandiaga dan Isu "Kardus"
Pilkada Serentak 2018 telah usah dihelat pada 27 Juni 2018. Hasilnya sudah diumumkan beberapa waktu setelahnya. Dan, pasangan-pasangan yang diterjunkan Prabowo dengan Gerindranya bertumbangan di banyak daerah.

Hasil pilkada ini semakin menguatkan analisa jika Prabowo merupakan lawan yang tepat bagi Jokowi dalam artian lawan tangguh yang bisa dikalahkan. Di sisi lain, Prabowo menyadari jika hasil Pilkada 2018 membuatnya semakin dibutuhkan kubu Jokowi. Deklarasi pencapresan Prabowo yang rencananya digelar setelah pilkada pun tidak pernah dieksekusi.

Memasuki awal Agustus 2018, mendadak nama Sandiaga Uno masuk ke bursa cawapres Prabowo. Sandi yang saat itu menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta dikenal sebagai pengusaha tajir sekaligus risk taker. Putra Mien Uno ini pada Agustus 2018 membukukan laporan kekayaannya ke KPK senilai Rp 5 triliun.

Meskipun sudah dipasangkan dengan Sandi sekaligus memastikan pasokan logistik untuk Pilpres 2019, Prabowo masih belum sepenuhnya diyakini akan maju. Karena bisa saja jelang detik-detik terakhir Prabowo membatalkan pencapresannya. Kekhawatiran kubu Jokowi menguat setelah rencana deklarasi Prabowo-Sandi yang semestinya digelar pada pukul 19.00 WIB, 9 Agustus 2018, batal.

Barulah setelah hampir menjelang tengah malam, Prabowo-Sandiaga menggelar deklarasinya. Deklarasi yang dilangsungkan di Kertanegara, Jakarta itu menandakan urusan logistik yang pernah disebut Hasyim Djojohadikusumo sebagai pertimbangan pencapresan Prabowo sudah beres.

Bau busuk logistik ini sempat merembes keluar. Ketika itu Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mencuitkan "Jenderal Kardus" lewat akun Twitter-nya.

Belakangan Sandi mengaku telah menguras Rp 1,4 triliun dari koceknya. Artinya, cawapres pasangan Prabowo ini sudah menghabiskan sepertiga dari total harta yang dilaporkannya ke KPK.

Tetapi, sekalipun urusan logistik dianggap sudah beres, kekhawatiran masih belum menyusut. Hantu capres tunggal masih gentayangan. SBY yang tidak menghadiri acara deklarasi sudah bersiap-siap menjalankan skenario cadangan. Untuk memenuhi persyaratan presidential threshold. Dua parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dikabarkan bersiap-siap berkoalisi dengan Partai Demokrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun