Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Gatot Swandito

AKUN KOMPASIANA PALING ANEH Beberapa bulan yang lalu ada teman FB yang tanya, kenapa akun saya belum terverifikasi padahal sudah 1500 artikel lebih Saya jawab sudah sejak lama.Cuma oleh admin dicabut gegara 1 artikel yang dituduh copas. Padahal yang dicopas pasal artikel itu kutipan dan pasal yang tidak mungkin ngarang Jadi biarpun sudah jutaan artikel kalau ada 1 artikel yang dituduh langgar aturan, label verifikasi dicabut admin Tidak ada bedanya dengan yang baru posting 1 artikel Itu jawaban saya Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Di Kancah Media, Prabowo Ungguli Jokowi

10 Desember 2018   11:52 Diperbarui: 11 Desember 2018   12:11 4302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara, lembaga survei PoliticaWave yang memetakan sentimen pengguna media sosial di Indonesia pada Pilpres 2014 memantau percakapan mengenai Jokowi 3,5 kali lebih positif dibandingkan pasangan Prabowo.

Menariknya, dalam pantauan Politicawave, sampai 11 Desember 2018, perbandingan net sentimen antara Jokowi dengan Prabowo hampir sama dengan 4 tahun lalu. Jokowi dengan 2.706. Sedang Prabowo 1.193.

Hebatnya lagi, bagi Prabowo, bukan hanya di medsos saja capres nomor urut 02 ini mengungguli Jokowi. Menurut rilis Nielsen pada 2017, rating TV One yang dianggap pro-Prabowo adalah 7,5. Sementara TV berita yang dianggap memihak Jokowi yaitu Metro TV hanya berating 1,3. Sedangkan Kompas TV pun hanya berating 1,2.

Berdasar data tersebut, jelas jika Prabowolah yang merajai segmen pemirsa TV berita. Karenanya, pemboikotan kubu Prabowo terhadap Metro TV bisa dibilang hanya sebagai wujud ketidakelokan politik yang dinarsiskan.

Dengan dua kekuatan media sosial dan TV berita nasional yang dimilikinya,  sangat naif jika Prabowo mempersoalkan keberpihakan media dalam Pemilu 2019. Apalagi sampai meluapkan kemarahannya kepada media yang dianggapnya tidak memuat acara temu kangen alumni 212 pada 2 Desember 2018 lalu.

Artikel lain

 7 Alasan Prabowo Seharusnya Tak Hadiri Reuni 212

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun