Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Benarkah Gatot Nurmantyo Tidak Berefek Bagi Prabowo?

1 April 2018   21:13 Diperbarui: 2 April 2018   11:35 5627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot Nurmantyo (Sumner: Tribunnews.com)

Tetapi karena pemilih Gatot berbeda dari pemilih Prabowo, maka tren positif elektabilitas Gatot tidak memengaruhi elektabilitas Prabowo. Dan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dewan Penasehat DPP Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN), Sugeng Hari Sudrajat, pendukung Gatot yang tergabung dalam RSPN sebagian merupakan pendukung Jokowi saat Pilpres 2014.

Jadi, semakin terang jika kelompok pemilih Gatot berbeda dari kelompok pemilih Prabowo. Dengan demikian, salah besar jika kedua figur capres potensial ini bergabung tidak berdampak pada peta pemilih. Jika Gatot menjadi cawapres bagi Prabowo maka Gatot akan membawa gerbong pemilihnya. Demikian juga sebaliknya, jika Prabowo menjadi king maker bagi Gatot. Maka, pemilih Prabowo akan mengarahkan pilihannya pada Gatot.

Tetapi, jika Gatot dan Prabowo maju dalam Pilpres 2019 dalam pasangan kandidat yang berbeda, maka kedua kelompok pemilih akan memilih jagoannya masing-masing. Dan karena berada dalam satu irisan yang sama, kedua kelompok pemilih tersebut baru menyatu jika terjadi head to head melawan Jokowi.

Diakui atau tidak, elektabilitas Gatot pastinya masih di bawah Prabowo, apalagi Jokowi. Jangankan elektabilitasnya, popularitas Gatot pun masih rendah. Tetapi, yang terpenting bagi Gatot adalah tren elektabilitasnya. Atau, seberapa positif atau negatif tren elektabilitasnya.

Sayangnya, sulit bagi publik untuk mengetahui tren elektabilitas Gatot. Lantaran sejumlah lembaga survei lebih memosisikan Gatot sebagai cawapres, bukan capres. Tidak jelas apakah diposisikannya Gatot sebagai cawapres merupakan upaya dalam membentuk  opini dengan tujuan kembali menghadap-hadapkan Prabowo dengan Jokowi.

Tetapi, publikasi Basil survei jelang Pilpres 2019 ini mirip-mirip dengan yang terjadi jelang Pilpres 2009. Ketika itu, sejumlah hasil survei memosisikan Megawati Soekarnoputri sebagai kandidat terkuat yang dapat mengalahkan SBY. Sementara tokoh lainnya terkesan sebagai penggembira.

Untuk menguatkan posisi Megawati tersebut, dipublikasikan jika kemunculan tokoh-tokoh lainnya, seperti JK, Prabowo, Amien Rais, dan lainnya hanya mempengaruhi elektabilitas Wiranto. Akibatnya, menurut hasil survei, elektabilitas Wiranto terus menurun seiring dengan munculnya capres baru atau naiknya elektabilitas capres lain di luar Megawati dan SBY.

Dan sebagaimana diketahui, Megawati dan Prabowo memiliki kesamaan, yaitu pernah dikalahkan oleh capres petahana. Karenanya, timbul pertanyaan mungkinkah penggiringan opini yang dibungkus lewat hasil survei seperti yang diduga dilakukan jelang Pilpres 2019 saat ini tengah direproduksi ulang?

Artikel lain:

Berita Daftar Capres, Peringatan Dini untuk Gatot Nurmantyo
Anehnya Isu Mahar 5 Triliun yang Menyasar Gatot Nurmantyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun