Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Jadwal Pilpres 2019 Rugikan Gatot Nurmantyo?

7 Maret 2018   11:08 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:15 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gatot Nurmantyo (Sumber Facebook Gatot Nurmantyo Soewantyo)

Katanya, jadwal Pilpres 2019 merugikan Gatot Nurmantyo dan juga tokoh-tokoh alternatif lainnya, termasuk Agus Harimurti Yudhoyono. Sebaliknya Joko Widodo dan Prabowo Subianto disebut sebagai pihak yang sangat diuntungkan.

Benarkah jadwal Pilpres 2019 merugikan Gatot Nurmantyo, atau justru malah sebaliknya?

Haruskan Nasib Pencapresan Gatot Nurmantyo Tergantung pada Hasil Survei

Berdasarkan jadwal Pilpres 2019 yang sudah dipublikasikan KPU RI, waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres akan diselenggarakan pada 4-10 Agustus 2018. Sementara, Gatot Nurmantyo baru akan memasuki masa pensiunnya pada Maret 2018 ini.

Dengan hitung-hitungan di atas, Gatot Nurmantyo hanya memiliki waktu sekitar enam bulan untuk menyiapkan dirinya dalam bursa capres 2019-2024.

Jika kelayakan capres hanya ditentukan dari tingkat elektabilitas yang dimilikinya, maka rentang waktu enam bulan pastinya tidaklah cukup bagi Gatot untuk mendongkrak angka keterpilihannya.

Bisa dibilang, jangankan untuk menaikkan tingkat elektabilitasnya, bahkan hanya untuk sekadar melejitkan angka popularitasnya pun mantan Panglima TNI ini belum tentu sanggup.

Di samping itu, menurut sejumlah rilis hasil survei, elektabilitas Gatot masih jauh di bawah angka keterpilihan Prabowo sebagai runner up sementara dan elektabilitas Jokowi yang memuncaki klasemen sementara dengan kisaran angka antara 40 persen sampai 50 persen.

Dengan kata lain, jika mengacu pada tingkat elektabilitas yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei, maka Gatot Nurmantyo tidak mungkin sanggup bersaing dengan Jokowi yang sudah dideklarasikan sebagai capres pada 22 Februari 2018 dan Prabowo yang masih di persimpangan jalan antara maju sebagai capres atau menjadi king maker.

Masalahnya, jika kelayakan capres hanya ditentukan dari tingkat elektabilitas yang diproduks oleh lembaga survei, ada sekian banyak rilis survei yang layak diragukan keakuratannya.

Di Kompasiana ini ada sejumlah artikel yang menyoroti kejanggalan-kejanggalan hasil-hasil survei. Di antaranya Survei Median Soal SBY Ini Benar-benar Menggelikan  dan Pilgub Jabar 2018, Setelah Ridwan Kamil Melubangi Kapalnya Sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun