Mohon tunggu...
Gatot Santoso
Gatot Santoso Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya cermin bukan cahaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

4 Januari 2016

4 Januari 2016   08:25 Diperbarui: 4 Januari 2016   09:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari keempat di tahun dua ribu enam belas, dilangit masih terlihat rembulan yang sama seperti pada awal masa penciptaan semesta. Bulat dengan cahaya keemas-emasan yang tetap akan selalu mempesona untuk para pecinta malam, penikmat kopi, pemelihara anjing seperti kita.

Lalu aku ambil bulan itu, aku belah jadi dua, aku bagi separuh untukmu lalu kita masukkan didalam secangkir kopi panas, aduk dan sruupppp....

Guk...
Nasib kita bisa jadi sama jing...

Tidur - Bangun - Makan - Tidur lagi sesekali diselingi dengan coitus yang kita lakukan sebagai sebuah upacara sakral disertai doa-doa dan sesaji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun