Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Juarai Davis Cup 2023, Italia Boyong Trofi Mewah Berbobot 105 Kilogram!

28 November 2023   12:56 Diperbarui: 28 November 2023   16:21 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Italia berpose dengan trofi Davis Cup 2023. (Sumber foto: Sports Tribune/LLUIS GENE/AGENCE FRANCE-PRESSE)

Tim Italia menjadi juara dunia setelah menjuarai Davis Cup 2023. Dalam Finals atau knock-out stage yang digelar Minggu (26/11/2023) di Malaga, Spanyol, tim Italia memupuskan harapan runner-up Davis Cup 2022 Australia dengan skor 2-0.

Angka pertama Italia diraih oleh tunggal pertama Matteo Arnaldi yang menang atas Alexei Popyrin tiga set 7-5, 2-6, 6-4. Angka kedua yang sekaligus angka kemenangan disumbangkan oleh tunggal kedua Jannik Sinner (baca: Yanik Siner) yang menang mudah atas Alex de Minaur dengan skor 6-3, 6-0.

Begitu backhand keras de Minaur dinyatakan keluar lapangan, sontak seisi arena Jose Maria Martin Carpena Arena dipenuhi gegap gempita sorak-sorai bergembira. Seluruh petenis dan ofisial Italia serta para supporter-nya diliputi perasaan sukacita.

Sinner belum sempat bersalaman dengan de Minaur dan wasit, para member tim Davis Cup Italia segera masuk ke lapangan berebutan memeluknya. Selama Davis Cup Finals 2023, Sinner memang menjadi bintang tim Italia.


Tim Italia layak super bahagia. Setelah menanti 47 tahun atau hampir setengah abad lamanya, akhirnya tim Italia berhasil membawa pulang kembali piala bergilir Davis Cup, piala yang levelnya setara dengan Piala Dunia di olahraga sepak bola. Italia pertama kali juara tahun 1976 dan setelah itu belum pernah mengulangi pencapaian tersebut.

Sempat enam kali masuk final, tapi Italia selalu gagal memenangkannya. Terakhir masuk final tahun 1998 dimana itu juga sudah lumayan lama, 25 tahun yang lalu.


Tim Italia yang berada di podium juara dengan bangga mengangkat piala Davis Cup setinggi-tingginya. Jannik Sinner dan kawan-kawan telah berjuang sedemikian kerasnya untuk mengantarkan Italia menjadi juara dunia 2023.

Sebagai informasi, trofi jawara Davis Cup merupakan trofi perak yang bertinggi 110 cm yang terdiri dari dua bagian, yaitu mangkuk piala dan bagian bawah yang disebut "The Salver". Diameter piala maksimal 107 cm dengan bobot 105 kilogram. Di bagian dalam piala terdapat lapisan emas.

Trofi Davis Cup ketika dipajang di Kanada usai tim Kanada juara Davis Cup 2022. (sumber foto: Tennis Canada)
Trofi Davis Cup ketika dipajang di Kanada usai tim Kanada juara Davis Cup 2022. (sumber foto: Tennis Canada)
Mangkuk piala dirancang oleh William Durgin, dibuat oleh Rowland Rhodes dan diproduksi oleh Shreve, Crump and Low dari Boston, Massachusetts, AS. Piala tersebut pertama kali diperebutkan di turnamen Davis Cup edisi perdana tahun 1900 silam. Tahun 1921, trofi dilengkapi alas atau tatakan perak "The Salver" yang diproduksi oleh Messrs, Black, Starr, and Frost dari New York. (Sumber: Tennis Canada)

Dari tahun ke tahun, piala tersebut diperebutkan oleh para tim tenis dari negara-negara di seluruh dunia. Negara yang menjuarainya berhak membawa trofi itu selama kurang lebih satu tahun lalu mengembalikannya ke Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk diperebutkan di penyelenggaraan berikutnya.

Masing-masing anggota tim Italia juga pastinya menerima replika trofi Davis Cup yang berukuran kecil. Replika itu menjadi memori di kehidupan mereka kelak bahwa mereka pernah menjadi bagian dari kesuksesan Italia di turnamen beregu terbesar di dunia.


Dari tim wildcard menjadi tim juara

Kemenangan Italia merupakan sebuah kejutan besar karena tim Italia adalah negara peserta wildcard yang ditetapkan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) dan Kosmos Tenis. Selain Italia, tim negara lain yang menerima tiket yang sama adalah tim Spanyol. (sumber: Davis Cup)

Sebagai informasi, Kosmos Tenis adalah perusahaan yang fokus pada olahraga tenis yang merupakan anak usaha Kosmos Holdings, perusahaan yang didirikan oleh mantan pesepakbola Spanyol, Gerard Pique. No wonder, karena Pique orang Spanyol, pastinya ia akan memberikan jatah wildcard untuk tim negaranya.

Sayangnya, tim Spanyol hanya duduk di posisi ketiga Group C di babak Group stage sehingga tidak lolos ke babak puncak atau knock-out stage. Tidak diperkuat Carlos Alcaraz Garfia, skor menang-kalah Spanyol 1-2 dengan rincian menang satu kali atas Korea Selatan dan kalah dua kali melawan Ceko dan Serbia yang masing-masing kalah telak 0-3.

"Tak ada yang tak mungkin", begitu sebuah pepatah yang rasanya relevan dengan pencapaian tim Italia selama berlaga Davis Cup 2023. Meski menerima wildcard yang membuat mereka bisa langsung tampil di Grup Dunia, penampilan tim Italia tak bisa dipandang sebelah mata.

Di babak Group stage Group A yang digelar pertengahan September 2023 lalu di kota Bologna, Italia, tim Italia berada satu grup dengan juara bertahan Kanada. Tim Italia mengantungi angka 2-1 setelah menang dua kali melawan tim Chile dan tim Swedia, dan kalah satu kali melawan tim Kanada.

Hasil tersebut membuat tim Italia menjadi runner-up Grup A dan berhak tampil di babak knock-out atau Finals. Selama babak Group stage tersebut, tim Italia belum diperkuat oleh Jannik Sinner.

Sinner baru memperkuat tim Davis Cup Italia di babak knock-out. Ia menjadi harapan bagi Italia untuk meraih juara setelah sejumlah pencapaiannya yang spektakuler di ATP Tour di sepanjang tahun 2023.

Di babak puncak knock-out stage yang digelar di Malaga, Spanyol, tim Italia menumbangkan tim Belanda di perempat final yang digelar Kamis (23/11/2023) dengan skor 2-1. Ini adalah kemenangan kedelapan Italia atas Belanda di Davis Cup sehingga skor head-to-head menjadi 8-1.

Di babak semifinal haru Sabtu (25/11/2023), tim Italia mampu menumbangkan salah satu favorit juara tim Serbia dengan skor 2-1. Tim Serbia diperkuat oleh petenis nomor satu dunia saat ini Novak Djokovic. 

Hebatnya, Sinner mampu memenangkan dua pertandingan melawan Djokovic dalam satu malam, yaitu di pertandingan tunggal kedua dan ganda bersama Lorenzo Sonego.

Sepanjang sejarah Davis Cup, Italia baru pertama kali ini menghadapi Serbia dan mampu menang. Sebelumnya, Italia sudah tujuh kali bertemu dengan tim Yugoslavia (sebelum negara itu mengalami disintegrasi, salah satunya menjadi Serbia) sejak tahun 1933 hingga 1988 dengan skor head-to-head 4-3.

Sukses menumbangkan tim Serbia di semifinal, babak final boleh dibilang sebagai antiklimaks bagi tim Italia. Tapi mereka tetap harus waspada karena tim Australia diperkuat oleh Alex de Minaur yang berperingkat 12 dunia, petenis spesialis ganda Matthew Ebden yang duduk di peringkat 8 dunia, serta Max Purcell yang merupakan petenis Top 50 baik tunggal dan ganda.

Strategi Italia menempatkan Sinner sebagai pemain tunggal kedua sudah tepat. Matteo Arnaldi yang menjadi petenis tunggal pertama ternyata mampu tampil apik dan meraih angka pertama bagi tim Italia setelah menang atas Alexei Popyrin dengan skor 7-5, 2-6, 6-4 selama dua jam 24 menit.


Kesuksesan Arnaldi meraih kemenangan pertama membuat tunggal kedua Sinner tampil optimis dan percaya diri. Ia hampir tanpa kesulitan mengatasi de Minaur dengan skor akhir 6-3, 6-0 selama 81 menit.

Sinner memang menjadi bintang di babak puncak tersebut, tapi para petenis lainnya juga tampil luar biasa. Mereka juga turut memberikan sumbangsih atas kemenangan Italia sejak berlaga di Grup Dunia.

Selain Arnaldi, ada Lorenzo Sonego, Lorenzo Musetti, Andrea Vavassori dan Simone Bolelli. Filippo Volandri yang menjadi sang kapten sukses menggerakan tim Italia hingga akhirnya menjadi juara.

Usai pertandingan tunggal kedua Sinner melawan de Minaur, sebenarnya sudah dijadwalkan pertandingan nomor ganda antara ganda Italia Simone Bolelli / Lorenzo Sonego melawan ganda Australia Matthew Ebden / Max Purcell. Namun karena Italia sudah pasti menang, pertandingan ganda tidak digelar.

Sebagai juara Davis Cup 2023, tim Italia diganjar trofi juara dan hadiah uang senilai USD 2,1 juta atau sekira 32,4 miliar rupiah. Sedangkan runner-up Australia memperoleh hadiah uang sebesar USD 1,5 juta atau sekira 23,1 miliar rupiah. 

Hadiah uang akan dibagikan ke seluruh anggota tim dan juga bagi badan/federasi tenis masing-masing. (sumber: Sportsmanor)
***
Sumber data dan informasi: Davis Cup, ATP Tour

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun