Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerbung: Sekte Laknat Malam Tahun Baru di Hotel Marun Biru (2/3)

4 Januari 2023   20:50 Diperbarui: 5 Januari 2023   12:34 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto ilustrasi: Robert Wiedemann / Unsplash)

Link Bagian 1 

Budi dan Biyan memesan kamar double bed di lantai empat. Sedangkan Sara, Tias dan Katy masing-masing mendapatkan kamar single bed di lantai lima.

Sayangnya malam itu lift tamu sedang rusak, jadi mereka terpaksa harus naik tangga. Staf pemeliharaan gedung baru akan memperbaikinya pagi.
 
Hotel itu belum menggunakan sistem access control. Jadi masih memakai anak kunci biasa untuk membuka dan mengunci pintu.

Sara mulai membersihkan diri. Ia menikmati hangatnya air dari pancuran kamar mandi. Bathroom amenities hotel cukup lengkap, sabun dan samponya yang beraroma lavender sangat disukai Sara.

Di tengah-tengah aktivitas mandinya, sayup-sayup Sara mendengar suara pintu kamarnya diketuk. Ia mematikan keran pancuran dan mendengarkan dengan seksama. Tidak ada suara ketukan.

Sara menyalakan keran lagi lalu melanjutkan mandinya. Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan lagi. Suaranya agak tenggelam oleh suara percikan air. 

Ia mematikan kerannya. Ya, betul pintu kamarnya diketuk seseorang.

Sara menghentikan aktivitas mandinya sejenak. Ia berpikir Tias atau Katy sedang membutuhkan sesuatu. Ia mengenakan handuk kimononya lalu keluar dari kamar mandi. Jam dinding di atas televisi menunjukkan pukul 02.25 pagi.

Sebelum membuka pintu, Sara mengintip lewat door viewer untuk melihat seseorang di balik pintu kamarnya.

Ternyata Katy. Sara segera membuka pintu kamarnya.  

Tangan kanan dan kirinya membawa dua cangkir teh hangat. Hmmm... Aromanya sungguh menggoda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun