Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Memahami Gangguan Kepribadian Ganda Melalui Film "Split"

21 September 2022   20:53 Diperbarui: 1 Oktober 2022   19:10 3506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trailer film tersebut mengandung kata-kata psikolog Karen yang membuat saya ingat pada adegan dimana Karen sedang melakukan diskusi atau rapat online dengan koleganya. Karen mengatakan bahwa "otak adalah obyek paling kompleks yang ada di alam semesta". Di trailer lainnya, ia mengatakan dengan lugas bahwa "individu dengan kepribadian ganda bisa mengubah kimiawi tubuh mereka dengan pikiran mereka".

Orang berkepribadian ganda seperti Kevin memang ada

Dalam film tersebut, Kevin mengalami gangguan yang disebut dissociative identity disorder (DID) atau gangguan identitas disosiatif. Hingga tahun 1994, gangguan ini memiliki nama multiple personality disorder atau gangguan kepribadian ganda. Laman Cleveland Clinic menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki gangguan ini memiliki dua atau lebih kepribadian yang terpisah, yang mengontrol perilaku seseorang pada waktu yang berbeda.

Ternyata tidak sedikit lho orang yang memiliki gangguan DID di dunia ini. Meski terbilang sangat jarang terjadi, ditengarai ada sekira 1,5 persen manusia di dunia mengalami gangguan DID (sumber: National Library of Medicine).

Apabila jumlah penduduk dunia menurut Worldometers per 21 September 2022 adalah 7,97 miliar, maka ada sekira 119,5 juta orang di dunia ini yang mengalami DID. Jumlah itu hampir separuh penduduk Indonesia, atau setara dengan populasi negara Filipina atau Ethiopia, atau gabungan populasi negara Sri Lanka, Taiwan, Niger, Australia dan Korea Utara!

Jadi tertegun lagi, dengan populasi DID sebanyak itu, apakah mereka ada di sekitar kita? Mungkinkah saya, kamu, keluarga kita, atau teman-teman kita mengalaminya, memiliki satu atau lebih kepribadian lain yang jauh berbeda dengan kepribadian sehari-hari?

Saya jadi takut berpikir lebih jauh. Tapi secara bersamaan muncul rasa keingintahuan mengenai gangguan tersebut. Rasanya luar biasa, entah lebih condong ke kutub positif atau negatif, bahwa seorang manusia bisa menjadi siapa pun atau apa pun yang ia inginkan dengan mengontrol sebuah organ tubuh lunak di balik tempurung kepala yang beratnya cuma sekira satu kilogram itu.

Apakah mungkin gangguan DID ini muncul karena dipicu oleh sesuatu? Ibarat orang yang mengalami alergi, ketika ia terpapar alergen tertentu, maka ia akan mengalami penyakit tertentu. Misalnya alergi kacang akan memunculkan ruam merah atau bentol-betol di kulit, hidung tersumbat hingga sesak nafas.

Nah, karakter Kevin di film "Split" itu dilatarbelakangi oleh sejumlah peristiwa kelam yang ia alami sejak lama. Pada awalnya, ayah Kevin tewas dalam sebuah kecelakaan kereta api ketika ia masih kecil. Kisah tentang insiden kecelakaan kereta api itu tertuang dalam film utamanya, "Unbreakable".

Sebenarnya sosok ayah Kevin itu tidak diceritakan secara khusus dalam film tersebut. Tapi ada sebuah adegan singkat seorang wanita yang menggandeng seorang anak laki-laki di tengah keramaian, dimana mereka adalah adalah Kevin kecil dan ibunya (sumber: Screenrant). Berikut ini cuplikan adegannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun