Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Sepenggal Kabar dan Cerita dari US Open 2022

13 September 2022   20:57 Diperbarui: 15 September 2022   14:00 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iga Swiatek (kanan) dan Ons Jabeur usai sesi penyerahan trofi US Open 2022. (sumber foto: Onmanorama)

Mereka adalah para mantan juara seperti Serena Williams (AS, juara enam kali), Venus Williams (AS, juara dua kali), Sloane Stephens (AS, juara satu kali), Bianca Andreescu (Kanada, juara satu kali), dan Emma Raducanu (Inggris, juara satu kali). 

Juga mantan finalis US Open yaitu Victoria Azarenka (finalis tiga kali), Karolina Pliskova (finalis satu kali), Madison Keys (finalis satu kali) dan Leylah Fernandez (Kanada, finalis satu kali).

Ons Jabeur Juga Manusia, kadang tersenyum kadang juga menangis

Dalam setiap pertandingan, adalah hal yang lumrah ketika ada yang menang pasti ada yang kalah. Nah, Ons Jabeur sepertinya tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya usai kalah dari Swiatek di babak final tunggal putri.

Dalam wawancara dengan Fernandez di sesi penyerahan piala, Jabeur mengatakan bahwa ia telah berusaha untuk menang tapi Swiatek yang pantas menjadi juaranya. 

Dengan tersenyum, Jabeur juga mengatakan bahwa saat ini ia sangat tidak menyukai Swiatek, yang ditanggapi dengan tawa audiens termasuk Swiatek.


Tentu saja itu cuma gurauan di sesi seremoni tersebut. Tetapi Jabeur tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena sepanjang tahun 2022 ini ia selalu kalah setiap bertemu dengan Swiatek. Sebelum US Open 2022, Jabeur juga kalah di babak final Italian Open 2022 dengan dua set langsung.

Tak disangka, senyum indah Jabeur selama sesi seremoni nampaknya hanya permukaannya saja. Nyatanya ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaan yang ia pendam sejak pertandingan final berakhir. Ia menangis di kamar ganti didampingi anggota timnya, salah satunya sang pelatih Issam Jellali. (sumber: media referee)

Bagaimana tidak sedih, sudah dua kali Jabeur gagal di babak final turnamen grand slam. Di final Wimbledon 2022 awal Juli 2022 lalu, ia juga gagal juara setelah dikalahkan Elena Rybakina dari Kazakhstan.

Masih ada hari esok, masih ada peluang lainnya bagi Jabeur di turnamen major berikutnya. Yang pasti ia sudah menerima cek dengan nominal sangat besar yaitu USD 1,3 juta atau sekira 19,3 miliar rupiah. Peringkatnta naik lagi ke posisi 2 dunia dan rasanya sudah cukup aman untuk mengikuti turnamen WTA Finals di penghujung WTA Tour 2022.

Casper Ruud juga kecewa, tapi masih ada turnamen grand slam berikutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun