Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Sepenggal Kabar dan Cerita dari US Open 2022

13 September 2022   20:57 Diperbarui: 15 September 2022   14:00 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iga Swiatek (kanan) dan Ons Jabeur usai sesi penyerahan trofi US Open 2022. (sumber foto: Onmanorama)

Sebetulnya Sinner sudah mendapatkan dua kali advantage yang berarti dua kali match point. Akan tetapi pergerakan sat set wat wet Alcaraz tak mampu dihadang oleh Sinner. Alcaraz mampu menutup game kesepuluh sekaligus membuat skor di set keempat menjadi imbang 5-5.

Di game berikutnya, Alcaraz seakan-akan mendapatkan kekuatan dari semesta paralel. Hehe... Permainan Alcaraz menjadi lebih dominan, menjadi-jadi, hingga akhirnya merebut game kesebelas dengan love game 6-5. Berikutnya game kedua belas menjadi milik Alcaraz, membuat kemenangan Sinner yang tadinya tampak di depan mata menjadi tertunda lagi.

Di set kelima atau set penentuan, Alcaraz membuktikan dirinya lebih baik (atau mungkin lebih beruntung) dari pada Sinner. Setelah saling kejar-mengejar angka, Alcaraz memenangkan set kelima dengan skor 6-3 sekaligus memastikan diri ke babak semifinal.

Pertandingan Alcaraz melawan Sinner berlangsung selama 5 jam 15 menit, pertandingan terlama yang pernah ia jalani. Sebelumnya di babak perdelapan final, Alcaraz butuh waktu 3 jam 53 menit untuk menjinakkan Marin Cilic dari Kroasia. 

Ketika berjumpa dengan Frances Tiafoe dari AS di babak semifinal, Alcaraz dengan telaten menjalani pertandingan selama 4 empat jam 22 menit. Sungguh fantastis.

Sementara itu di tunggal putri, Iga Swiatek juga harus berjuang melawan faktor eksternal yang bisa mempengaruhi penampilannya. Salah satunya penonton US Open 2022 yang penuh energi dan sangat bersemangat ketika mendukung petenis favoritnya.

Swiatek mengungkapkannya ketika ia diwawancarai oleh pemandu acara dari ESPN Mary Joe Fernandez (mantan petenis top AS) dalam sesi seremoni penyerahan piala. Tapi ia merasa bersyukur bisa mengatasi semuanya.

Iga Swiatek (kanan) dan Ons Jabeur usai sesi penyerahan trofi US Open 2022. (sumber foto: Onmanorama)
Iga Swiatek (kanan) dan Ons Jabeur usai sesi penyerahan trofi US Open 2022. (sumber foto: Onmanorama)
Sebagaimana kita ketahui, Swiatek menjalani musim lapangan keras yang berat. Bahkan ia tidak menggondol satu pun gelar juara di turnamen yang ia ikuti sejak menjadi juara French Open 2022 di awal Juni lalu. 

Padahal selama semester pertama 2022 saja ia mencatat pencapaian yang mencengangkan dengan meraih enam gelar turnamen WTA 500, WTA 1000 dan grand slam.

Nihil juara di musim lapangan keras tidak membuatnya sangsi dengan peluangnya di US Open 2022. Gelar juara di Miami Open 2022 setidaknya menjadi salah satu modalnya. Ini karena jenis lapangan keras yang dipakai di Miami Open 2022 sama dengan lapangan US Open 2022, yaitu akrilik Laykold.

Di US Open 2022 ini, Swiatek berhasil membuktikan bahwa ia menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Siapapun akan sepakat bahwa US Open 2022 ini adalah salah satu grand slam paling menantang. Ini karena semua mantan juara dan finalis US Open yang masih aktif di WTA Tour ikut serta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun