Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karya Terbaru Banksy Dipamerkan di Venesia, Mengkritik Pariwisata dan Kerusakan Lingkungan

24 Mei 2019   10:43 Diperbarui: 24 Mei 2019   14:20 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: News.Artnet.com 

Venesia yang indah dan menawarkan pengalaman yang romantis, ternyata dibaliknya adalah sebuah tempat yang rapuh. Tahun lalu, pada Oktober 2018, curah hujan yang tinggi membuat sebagian besar wilayah kota banjir. Ketinggian air mencapai 156 sentimeter di atas permukaan air laut. Sekira tiga perempat wilayah kota terendam air, mengganggu kehidupan warga kota.

Banjir menggenangi toko cenderamata, kafe bahkan Piazza San Marco atau St. Mark's Square, alun-alun kota. Lucunya, para wisatawan malah merasa senang dengan situasi tersebut. Mereka rela mengenakan jas hujan dan sepatu bot ataupun penutup kaki plastik berjalan mengarungi lorong kota, merasakan sensasi kota Venesia yang sedang kebanjiran. 

Berbeda dengan para pemilik toko atau kafe yang bermuka masam karena sudah membayangkan biaya ekstra yag harus dikeluarkan untuk memperbaiki sejumlah kerusakan yang disebabkan banjir.

Karena overtourism yang membuat banyak bidang pekerjaan hilang, biaya hidup yang semain tinggi, serta kerusakan lingkungan yang berlangsung secara gradual, penduduk kota itu menurun cukup drastis. Pasca Perang Dunia ke-2, populasi kota masih sekira 175 ribu orang, kini hanya tersisa 55 ribu jiwa saja.

Forbes pada tahun 2017 lalu pernah menginformasikan bahwa seribu penduduk pindah dari kota itu setiap tahunnya. Sementara itu, jumlah wisatawan yang mengunjungi Venesia setiap tahunnya mencapai 20 juta orang yang berasal dari berbagai belahan dunia.

Karena overtourism itu, perselisihan antara warga kota dan wisatawan kerap terjadi. Bahkan pada tahun 2016 lalu, saking kesalnya para warga setempat sampai menyebarkan selebaran ke seantero kota yang isinya "Tourists Go Away!!! Your Are destroying This Area." (Hai Para Wisatawan, Pergi Kalian dari Sini!!! Kalian Merusak Wilayah Ini."). Sampai segitunya...

Pariwisata di Venesia memang menumpuk dilema berkepanjangan. Sebagai salah satu magnet wisata terbesar di dunia, maka seharusnya ada kebijakan yang berimbang, pada satu sisi mendukung pariwisata dan di sisi lain menyelamatkan kota Venesia. Karena bila tidak, maka lambat laun destinasi favorit di Italia itu bakal musnah.

Banksy, selagi fenomenal, nampaknya cukup sukses menyuarakan isu tersebut. Tujuannya mungkin membangkitkan kesadaran orang untuk menyelamatkan Venesia. Sebelumnya, Banksy beberapa kali melukisi dinding bangunan kota Venesia dengan karya-karya yang menarik.

Bila karya terbaru Banksy itu dilelang, nampaknya nilainya bakal tak kalah fantastis dengan karya berjudul "Girl with Balloon" yang terjual dengan harga USD 1 juta atau kira-kira 14 milyar rupiah. Apalagi karya terbarunya itu terdiri dari sembilan frame lukisan.

Sayangnya sosok Bansky masih sangat misterius. Sampai kini tidak ada yang tahu siapa ia sebenarnya.

Bacaan:
Banksy shows off new artwork in Venice - BBC.com 
Banksy crashes Venice Biennale with street stall - CNN.com 
Blacklisting Venice To Save It From Too Many Tourists And Too Few Venetians - Forbes 
The death of Venice? City's battles with tourism and flooding reach crisis level - The Guardian 
Europe's Vacation Hot Spots Have a Message for Tourists: Sorry, We're Full - Fortune 
Venice Is Fed Up With Cruise Ships And Angry Protesters Are Blocking Them - Forbes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun