Rabu kelam
Sebelum rintihan menjumpai titik akhir
Sebakul doa
Dipikul hening
Langit biru kini menghitam
Sejuta bibir bergetar tak karuan
Tuhan, sekiranya masih mungkin
Pungutlah kepingan doaku ini
Doa dari bibir fana yang terlambat menyesal
Ketika hati tercabik
Bencana hendak mencabut nyawa
Barangkali benar, Tuhan hanya butuh sesal dari jiwa-jiwa yang tersesat
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!