Mohon tunggu...
Garry Syahrizal
Garry Syahrizal Mohon Tunggu... Dokter - Life-long Learner.

Menulis agar terlukis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Benarkah Tri Mampu #KalahkanJarak?

13 Juli 2020   14:50 Diperbarui: 13 Juli 2020   15:11 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi. Kuliah Online.

Benarkah Tri bisa #KalahkanJarak? Ataukah hanya seperti jargon-jargon lain yang banyak berseliweran di linimasa?

Pandemi memang merubah banyak hal. Sesuatu yang dahulu dekat, kini menjadi terasa jauh. Kita memasuki sebuah era yang seperti sangat dipaksakan dalam berbagai macam hal. Berbagai bidang. Berbagai konteks kehidupan.

Thanks to digitalisasi yang sejak berapa tahun belakangan digaung-gaungkan oleh perusahaan teknologi raksasa di negeri ini. Entah penuh tendensi. Entah murni kebajikan yang hakiki. Yang pasti, digitalisasi sudah merambah hampir semua bidang kehidupan; transportasi, pertanian, peternakan, perbelanjaan, bahkan dunia kesehatan yang sekian tahun lalu belum terpikir bagaimana konsep untuk menyembuhkan seorang pasien tanpa bertemu, kini sudah terpapar digitalisasi.

Dengan digitalisasi di berbagai bidang itu, kita tidak terlalu kikuk memasuki era serba digital di masa pandemi ini.

Dan kalian musti mahfum, semua digitalisasi itu perlu jaringan. Jaringan internet. Dan jaringan internet di smartphone yang ada di genggaman kalian perlu provider untuk dapat tersambung. Masa mau mengandalkan wifi terus?

Datanglah Tri dengan jargon-jargon menjanjikan. Datanglah Tri dengan jargon #KalahkanJarak. Dengan senjata utama produk AlwaysOn. Benarkah aksesibilitas Tri seperti yang mereka gaungkan?

Sebelum kita bahas hal tersebut, jika kalian berkenan, aku akan menceritakan kisahku.

Sejak dulu, sungguh mati aku tidak pernah menggunakan provider ini. Hanya branding yang tertancap di sudut benak memoriku. Sekitar tahun 2007 -kalau aku tidak salah- Tri muncul sebagai provider baru yang meramaikan belantika per-provider-an di Indonesia. Dengan lambang "3"-nya, saat itu mereka berhasil menyita perhatian tak kurang 200 juta penduduk Indonesia. Lebih menyita lagi kala Tri menjadi salah satu sponsor Manchester United datang ke Indonesia, meski hal itu urung terlaksana karena ulah Nordin M. Top dan komplotan mengebom JW Marriott dan Ritz Carlton yang membuat Sir Alex Ferguson membatalkan kunjungan tersebut. Padahal, Wayne Rooney dan kawan-kawan sudah diberi pelajaran Bahasa Indonesia oleh seorang guru di iklan Tri. Kalimat "Ini Budi. Budi bermain bola." saat itu sangat in di masyarakat Indonesia, utamanya penggila Setan Merah. Euforia.

Ah, berbicara soal iklan, menurutku Tri jagonya. Iklan-iklan yang mereka sajikan sangat ikonik. Masih ingat dengan iklan mereka, "Agus", yang bahkan sempat telepon dengan seseorang di Gedung Putih? Atau sekumpulan anak-anak yang lagaknya bercakap ala orang dewasa? Sungguh mengundang gelak tawa. Hingga kini, setiap teringat atau melihat iklan itu, pasti memori bernostalgi ke masa-masa putih abu, karena itu usiaku saat menonton iklan itu pertama kali.

Kalian ingin ikut bernostalgi? Tenang, aku sertakan link iklan Tri dari masa ke masa berikut ini:


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun