Mohon tunggu...
Garry Soloan
Garry Soloan Mohon Tunggu... Dokter - seorang mahasiswa

FKUI 19

Selanjutnya

Tutup

Healthy

E-cigarettes Vs Rokok

19 Agustus 2019   20:10 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh: Garry Soloan

 Nicotiana tabacum ; sebuah tanaman yang memiliki reputasi ternama di seluruh dunia, dan dari dahulu kala. Tanaman ini merupakan sumber untuk memproduksi rokok, yang sangat adiktif, karena kandungan nikotin didalam asap yang diproduksi ketika sepuntung rokok dibakar. 

Dengan berkembangnya teknologi, berbagai riset menunjukkan bukti-bukti akan dampak negatif rokok terhadap kesehatan tubuh. Perkembangan teknologi yang pesat di abad ke-21 menghadirkan sebuah nicotine-delivery system yang baru, yaitu e-cigarettes, atau yang lebih dikenal dengan vape. 

Banyak opini dan argumen yang merujuk bahwa e-cigarettes merupakan alternatif yang lebih aman daripada rokok tradisional. Maka dari itu, esai ini bertujuan untuk menunjukkan beberapa perbedaan antara rokok tradisional dan e-cigarettes, dan apakah benar bahwa e-cigarettes lebih aman dari rokok tradisional.

Salah satu perbedaan utama dari konsumsi rokok tradisional dan e-cigarettes, adalah jumlah nikotin yang ditemukan dalam blood plasma setelah pemakaian. Untuk memahami konsep ini, kita harus pertama memahami prinsip bioavailability. 

Menurut sebuah artikel oleh European Patient's Academy, Bioavailability dapat dimengerti sebagai persentase senyawa kimia yang berhasil mencapai aliran darah dari total dosis yang diberikan.1 

Meskipun ada berbagai cara untuk mengadministrasi nikotin ke dalam tubuh, seperti nicotine patch, inhalasi merupakan metode yang memperbolehkan penyerapan nikotin tercepat. Maka dari itu, rokok dan e-cigarettes tetap menjadi opsi yang paling popular untuk memuaskan keinginan nikotin. 

Berdasarkan artikel dari jurnal ilmiah Nature berikut ini, kita dapat melihat perbedaan kadar nikotin dalam blood plasma dari penggunaan rokok tradisional dan e-cigarettes. Grafik dalam artikel tersebut menunjukkan bahwa sekitar 5 menit setelah penggunaan,rokok tradisional memberikan kadar nikotin yang lebih tinggi di dalam blood plasma.2

Perbedaan kedua antara penggunaan rokok tradisional dan e-cigarettes adalah metode transmisi nikotin kedalam tubuh serta konsekuensinya. Rokok tradisional menggunakan metode pembakaran, dan seperti yang kita ketahui, asap rokok mengandung berbagai  senyawa kimia seperti karbon monoksida, tar dan karsinogen lainnya. 

Senyawa seperti karbon monoksida dihasilkan oleh hasil pembakaran tidak sempurna, dan memiliki dampak negatif terhadap sistem kardiovaskular tubuh. 

Salah satu cara karbon monoksida merusak kesehatan kardiovaskular adalah dengan membuat ikatan dengan haemoglobin untuk membentuk carboxyhaemoglobin yang membatasi transport oksigen dalam tubuh. 

Dalam jangka waktu yang lama, karbon monoksida juga dapat merusak pembuluh darah dan mengakibatkan penyempitan pembuluh, yang dapat merujuk kepada kondisi seperti coronary heart disease dan stroke.

Sementara, e-cigarettes dan beragam tipe lain dari Electronic Nicotine Delivery Systems (ENDS) dan Alternative Nicotine Delivery System (ANDS) menggunakan sumber elemen pemanas yang memanaskan e-liquid dan mengubahnya menjadi uap yang kemudian dihirup.  Sebuah artikel oleh American Cancer Society menunjukkan bahwa tidak adanya proses pembakaran dalam penggunaan e-cigarettes berarti uap dari e-cigarettes tidak mengandung 7,000 senyawa kimia yang dapat ditemukan di asap rokok.3

Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa sampai batas tertentu, penggunaan e-cigarettes memang lebih aman daripada rokok tradisional. Namun, keberadaan nikotin dalam penggunaan e-cigarettes berarti e-cigarettes tidak sepenuhnya sehat. Seperti yang kita dapat lihat dalam artikel berikut ini, telah didiskusikan bahwa  nikotin bersifat adiktif, dan di tingkat dosis tertentu, telah diketahui bahwa nikotin dapat menyebabkan acute toxicity,4 dan menurut studi selanjut ini, nikotin memiliki sebuah aksi yaitu berinteraksi dengan neuronal nicotinic receptors (nAChR), dan dapat menyebabkan deregulasi berbagai proses biological yang krusial seperti apoptosis, dan angiogenesis.5

Selebihnya, senyawa kimia seperti propylene glycol dan vegetable glycerin, yang diketahui dapat menyebabkan iritasi pada paru paru dan saluran pernapasan, juga dapat ditemukan di dalam uap e-cigarettes. Maka dari itu, dunia medis tetap menyarankan untuk menghindari penggunaan  rokok dan e-cigarettes, terlebih, e-cigarettes juga belum mendapat persetujuan resmi dari Center for Drug Evaluation and Research dari United States Food and Drug Administration untuk menjadi sebuah medium untuk membantu berhenti merokok.

Bukti riset yang kontradiktif dan masih jarang berarti masih terlalu dini untuk menarik konklusi bahwa e-cigarettes adalah alternatif yang sepenuhnya aman dari merokok.6

Bibliography

1. Author unknown. Bioavailability and bioequivalence [Internet]. Europe. European Patients' Academy; Date unknown [updated 2015 Jul 08; cited 2019 Aug 16]. Available from https://www.eupati.eu/pharmaceutical-development/bioavailability-and-bioequivalence/

2. Farsalinos K, Spyrou A, Tsimopoulou K, Stefopoulos C, Romagna G and Voudris, V. Nicotine absorption from electronic cigarette use comparison between first and new-generation devices. Sci Rep. 2014 Feb 26; 4(1).

3. Author unknown. What do we know about e-cigarettes?[Internet]. America. American Cancer Society; Date unknown [updated 2019 Jun 19; cited 2019 Aug 16]. Available from https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/tobacco-and-cancer/e-cigarettes.html#written_by

4. Harrell P T, Simmons V N, Correa J B, Padhya T A, Brandon T H. Electronic nicotine delivery systems ("e-cigarettes"): review of safety and smoking cessation efficacy. Otolaryngol Head Neck Surg. 2014;151(3):381-393.

5. Cardinale A, Nastrucci C, Cesario A, Russo P. Nicotine: specific role in angiogenesis, proliferation and apoptosis. Crit Rev Toxicol. 2011;42(1):68-89.

6. Kaisar M A, Prasad S, Liles T, Cucullo L. A decade of e-cigarettes: limited research & unresolved safety concerns. Toxicology. 2016;365:67-75.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun