Dalam acara masa ta'aruf mahasiswa Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, yang biasa disebut dengan MATAF UNISA mengundang 2 narasumber yang berbeda dengan tema yang berbeda juga.
   Materi yang pertama disampaikan oleh Kompol Leo Nisya Sagita S.I.K Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY dengan Tema " Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth" yang berisi tentang mahasiswa memiliki peran penting dalam upaya bela negara di era post-truth. Post-Truth sendiri memiliki arti fakta-fakta objektif memiliki pengaruh lebih kecil dalam membentuk opini public dibandingkan dengan emosi dan keyakinan pribadi. Itulah yang membuat kita harus selalu bisa menyaring sebelum sharing. Menurut penelitian Lemhnnas Ri 2024, 39% mahasisa terpapar paham radikal. Kita sebagai mahasiswa harus bisa menjadi agen perubahan dan penjaga nilai bangsa denan cara menjadi agent of change, iront stock, mahasiswa dengan kekuatan moral, dan memiliki control social.
 Bela negara bukan hanya soal militer, tetapi sikap aktif seperti belajardengan rajin, taat hokum, serta melestarikan budaya, dan menolak segala bentuk radikalisme yang bisa merusak persatuan. Adapun strateginya sebagai berikut: 1) literasi digital dengan cara saring sebelum sharing, tanggapi hoax dengan fakta, dan gunakan teknologiuntuk menyebarkan narasi, 2) memperkuat pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di kampus sebagai fondasi moral dan patriorisme yang kokoh, 3) aktif dalam kegiatan social dan budaya yang mempererat persatuan dan menumbuhkanrasa cinta tanah air yang mendalam. Kesimpulannya adalah mahasiswa itu kunci ketahanan bangsa di era post-truth.
   Materi yang kedua disampaikan oleh Bapak Amika Wrdana, S.SOs.,MA.PH.D dengan Tema "Sistem Pendidikan Tinggi" yang berisi tentang pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno yaitu Akademi Plato, Nalanda, Madrasahislam.Kemudian Oxford, Paris, Bologna (universitas abad pertengahan) itu dulunya pusat teologis. Fungsi awal dari pendidikan tinggi ialah untuk menjaga kebenaran , mendidik professional.
 Muhammadiyah pertamakali mendirikan perguruan tinggi pada tahun 1995, sebagai kelanjutan dari komitmen pendidikan yang berdiri pada tahun 1912.Total perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ada di Indonesia adalah 163 perguruan tinggi, it menjadikannya sebai PTS terbesar di Inonesia.
 Cara menjadi mahasiswa yang baik adalah dengan menguasai ilmu dan keterampilan, mengembangkan diri, berfikir kreatif dan krisis, mempersiapkan karir masa depan, dan memberi kontribusi pada masyarakat. Perbedaan perguruan tinggi dan SMA adalah jika SMA memulai dan mengakhiri masa sekolahnya bersama maka di perguruan tinggi kita memulainya sama dan mengakhirinya dengan waktu berbeda. Kalau SMA wisuda cuman 1 tahun sekali sedangkan kuliah itu bisa 2 sampai 3 dalam setahun. Tergantung perencanaan kita bagaimana. Selama kuliah kita harus punya perencanaan yang matang yaitu dengan mempertimbangkan bebannya apa saja, kapan selesainya, persiapannya apa saja, perencanaan studi selama masa kuliah, strategi belajarnya bagaimana, mau kerja dimana.
 Kita sebagai mahasiswa punya tanggungjawab yang paling dasar adalah belajar pengetahuan, belajar mengasah keterampilan, dan pengembangan diri. Nah kita ini termasuk kelompok elit padi, kelompok yang punya kesempatan penting untuk bisa mengembangkan diri dengan baik. Maka kita harus bisa menggunakan kesempatan kita dengan selama masa kuliah. Karena ketika bekerja ipk tidak terlalu diperhatikan tapi keterampilan apa yang kita punya yang menjadi poin spesial untuk kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI