Dari As-Sabil Salwa
Untuk Ukhti yang sedang berbahagia
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Perasaan yang kamu rasa adalah anugerah dari Allah, karena sesungguhnya Dialah yang Maha membolak-balikkan hati manusia.
Ya, cinta adalah rahmat dari Allah. Mencintai seseorang adalah hal yang wajar dan tidak bisa kamu menolaknya karena semua itu berasal dari hati, bukan dari logika kita. Sekarang aku ceritakan bagaimana aku bisa menahan perasaanku kepada seorang wanita yang mungkin bisa kamu jadikan bahan pertimbangan.
1.Kenali kenapa kamu suka sama orang tersebut?
Biasanya orang yang benar-benar jatuh cinta tidak akan pernah tau alasannya kenapa dia jatuh cinta pada seseorang.
2.Seberapa penting dia buat kamu?
Nah, disini aku mainkan logika seberapa besar manfaatnya karena “Logika terbaik untuk mendapatkan perasaan terbaik”. Pertama, dia penting buat aku karena aku yakin dengan akhlak yang dia punya mampu untuk mengingatkanku dikala aku lupa dengan kebaikan. Kedua, dia penting buat aku karena aku yakin dengan keshalihan yang dia punya akan membuatku yakin dengan kesetiannya.
3.Mengapa perasaanmu menggebu-gebu?
Waktu terbaik untuk berpikir tenang dan realistis adalah waktu pagi hari, tidak disarankan untuk berpikir diwaktu malam karena pada saat malam keadaan emosi kita lagi memuncak setelah seharian kita beraktifitas dan apapun yang kita pikirkan itu akan menghasilkan sesuatu yang hanya emosi belaka, bisa saja kita akan menyesal dengan tindakan yang kita lakukan dimalam hari. Hal ini pernah aku alami, solusinya carilah aktifitas lain yang lebih bermanfaat alias tunda untuk memikirkan dia, besok pagi saja ketika selesai shalat shubuh atau istikharah atau tahajjud.
4.Dekati Allah, kenapa?
Dengan cara kita semakin dekat dengan Allah maka insya allah dia akan memberikan ketenangan pada hati kita. Yang harus selalu kamu ingat “Cintamu harus lebih besar kepadaNya (Allah) daripada cintamu padaNya (Kekasih hatimu)”. Jika kamu lebih cinta kepada makhlukNya, maka kamu akan semakin terbelenggu dengan perasaanmu sendiri karena kamu telah cinta padanya bukan karena Allah melainkan karena dia. Maka cintailah seseorang yang membuat cintamu semakin besar kepadaNya (Allah), insya allah kamu akan bahagia dunia akhirat.
“Sesugguhnya didalam hati manusia itu terdapat berbagai jawaban atas masalah yang dihadapinya, yang membedakannya dia dekat dengan Allah atau tidak”
5.Lebih baik dekat atau jauh?
Ya ini hal yang mungkin menurutku tu sangat mempengaruhi kenapa terkadang kita tu tidak bisa menahan perasaan kita karena kita sering bertemu dia. Nah, kalau menurutku sewajar mungkinlah kamu bertemu dia seperti teman pada umumnya, seperlunya saja. Terkadang kita kalau suka sama seseorang, kita tu cari-cari kesempatan untuk selalu ingin bertemu dengan dia, melihat dia. Iya kan?
Ya, itulah sedikit penjelasan dari aku kenapa aku bisa menahan perasaanku sampai selama ini. Intinya itu bagi aku jangan takut kehilangan, karena sesungguhnya kita itu tidak memiliki apapun di dunia ini selain Allah SWT.
Kalau boleh sedikit ngasih informasi, sebenarnya pria itu tempatnya penerimaan dan penolakan. Kalau wanita tu tempatnya penyesalan. Jadi, misal suatu saat kamu dilamar dengan seorang ikhwan (Aamiin) jangan sampai kamu terburu-buru menerimanya dan jangan sampai kamu dengan mudah menolaknya karena bagi pria tu hanya satu kali kesempatan untuk meminta dan dia tidak akan mengulang untuk meminta.
Mungkin “Terkadang seseorang tidak tau caranya mencintai sampai dikira tidak mencintai”. Sebenernya yang dlihat dari wanita oleh pria itu “Bukan kecantikan mengapa wanita dipilih melainkan daya tarik”.
“Terkadang kita tidak logis karena ada peran cinta”
“Jatuh cinta jangan dibesar-besarkan karena itu hanya ketertarikan sementara yang tidak logis”
“Wanita tugasnya bukan mencari pria terhebat, tetapi membuat dirinya ditemukan oleh pria-pria hebat”
“Dengan cinta selalu datang tanggung jawab”
Mungkin itu sedikit hal yang harus kamu pelajari terlebih dahulu, insya allah kamu akan temui jawabannnya di dalam hatimu, “sesungguhnya hati akan bersahabat dengan kita jika hati itu suci”.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
23 Juli 2012, Saat sahur bersama keluarga