Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hendra dan Bisnis "Singkong Thailand" Rasa Indonesia

29 Januari 2016   13:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:43 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menggunakan olahan singkong dalam negeri. || Foto: IG singkongthailandlovers"][/caption]

Dengan singkong, Hendra mampu meraup omset Rp 2,5 – 3 juta per hari. Jangan salah baca loch ya, omsetnya ini per hari! Ya, Hendra Gunawan, pria lajang 29 tahun ini menjual panganan yang sudah kondang lagi mendunia, yaitu Singkong Thailand.

Menu Singkong Thailand biasanya disajikan sebagai menu pembuka oleh restoran-restoran masakan Jepang maupun Korea. Sebutan untuk menu itu Sweet Cassava. Bukan sesuatu yang istimewa karena Singkong Thailand atau Sweet Cassava hanya singkong rebus lunak dan disiram santan kelapa yang agak kental karena dicampur tepung maizena. Rasanya? Manis, lagi gurih.

Kalaupun ada embel-embel nama Thailand pada panganan itu, karena konon aslinya panganan itu berasal dari Negeri Gajah Putih tersebut. Apalagi memang, seperti kita tahu, singkong menjadi makanan utama pengganti nasi, tidak saja di Thailand, tapi juga termasuk Indonesia.

[caption caption="Hendra Gunawan, juragan Singkong Thailand di Tangsel. || Foto: Dokpri."]

[/caption]

“Nama panganan yang kami jual adalah Singkong Thailand. Kenapa pakai nama Thailand, ya karena konon memang aslinya menu ini berasal dari sana. Tapi yakinlah, meskipun namanya Singkong Thailand tapi singkong-singkong yang kami olah berasal dari Indonesia. Utamanya, dari pasar tradisional di Pasar Ciputat (Tangerang Selatan) dan Pasar Minggu (Jakarta Selatan),” ujar Hendra dalam wawancara singkat dengan saya, Jumat (29 Januari 2016) pagi.

Menurut warga Ciputat ini, awal mula menekuni usaha panganan Singkong Thailand karena sempat mencicipi sajiannya di salah satu restoran. “Waktu disajikan Singkong Thailand itu saya tidak tahu namanya. Tapi seorang kawan kemudian menjelaskan soal makanan pembuka itu. Begitu saya cicipi, ternyata rasanya sangat enak, manis dan gurih. Singkongnya juga lembut. Ini jelas beda dengan lidah saya, yang biasa makan menu kolak singkong. Sejak itu, saya terbetik ide untuk membuat sendiri dan menjual panganan Singkong Thailand,” tuturnya.

Ide Hendra pun terwujud. Pada Juni 2015, alumni SMAN 2 Ciputat ini mulai berjualan Singkong Thailand. Sampai saat ini, Hendra baru punya satu outlet penjualan, yaitu di Jalan Raya Cireundeu, Ciputat Timur, No.99 Tangerang Selatan, Banten.

[caption caption="Outlet pertama dan baru satu-satunya. || Foto: IG singkongthailandlovers"]

[/caption]

“Tadinya, saya menjajal tiga menu panganan untuk dipasarkan. Yaitu, Singkong Thailand, Kue Cubit, dan Ketan Susu. Ternyata, Kue Cubit dan Ketan Susu sudah teramat popuper dan banyak orang lain yang sudah menjualnya di mana-mana. Jadi, dua panganan ini bukan sesuatu yang baru lagi. Nah, beda dengan Singkong Thailand yang rupanya justru memperoleh sambutan yang luas dari masyarakat,” jelasnya seraya berkata agak tak mungkin rasanya, mengganti nama panganan ini menjadi Singkong Ciputat, atau Singkong Tangerang Selatan.

Untuk membuat Singkong Thailand, katanya lagi, bahan-bahannya tidak ada yang neko-neko. “Cuma singkong pulen, gula pasir, santan kelapa, tepung maizena, dan garam,” ungkap Hendra yang sudah beberapa kali jatuh-bangun dalam berbisnis. “Saya pernah bisnis t-shirt custom, gadget, sampai buka café dan warung kecil-kecilan”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun