Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Begini Kesiapan Tol Cipali Layani Pemudik

5 Juli 2015   14:36 Diperbarui: 5 Juli 2015   15:27 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah karikatur satu halaman penuh muncul di Majalah KIPRAH edisi Juni-Juli 2015, yang diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Karikatur itu menukil dialog berkaitan dengan telah diresmikannya Tol Cipali (Cikopo-Palimanan), pada Sabtu, 13 Juni 2015.

Pada gambar kartun itu, seorang petugas mengenakan baju dinas lengkap dengan topi proyek, sarung tangan, dan sepatu boot, terlihat berbicara dengan sejawatnya.

Ia berkata: Horeee … Tol Cipali sudah bisa dipakai mudik. Katanya sih, bakal hemat energi, hemat waktu dan hemat biaya. Tapi ingat, jangan terlena jalan mulus dan bagus, tetap fokus dan hati-hati ya!!”

Sang rekan menjawab: “Jalur lebaran tahun ini, khususnya Jawa, bakal lancar Mas Yo … !”

Di dekat keduanya, sepasang pengendara sepeda motor yang menyimak dialog itu lantas berpikir: Yes … Yes … pemudik motor kayak gue ntar kagak bakalan padat nih sama mobil-mobil. Lebih enjoy dah …

Karikatur ini memang aktual dan faktual. Tol Cipali sepanjang 116,75 km yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo, memang terus berbenah demi melayani arus mudik dan balik 2015. Sebanyak 50 Kompasianer peserta Kompasiana Visit Tol Cipali Bersama Kementerian PUPR, pada Sabtu, 4 Juli 2015, berkesempatan menyaksikan langsung kesiapan pelayanan tol tersebut.

Karikatur tentang Jalan Tol Cipali yang dimuat Majalah KIPRAH terbitan Kementerian PUPR, edisi Juni-Juli 2015. (Foto: Majalah KIPRAH Kementerian PUPR)

Tol Cipali yang dibangun dengan dana Rp 12,5 triliun, adalah tol terpanjang di dalam negeri, dan merupakan bagian jalur tol Trans Jawa. Terdiri dari enam seksi: Cikopo-Kalijati, Kalijati-Subang, Subang-Cikedung, Cikedung-Kertajati, Kertajati-Sumberjaya, dan, Sumberjaya-Palimanan. Terdapat tujuh pintu keluar tol, yaitu exit toll Cikopo KM 76, Kalijati KM 98, Subang KM 109, Cikedung KM 139, Kertajati KM 158, Sumberjaya KM 167, dan exit toll Palimanan KM 188.

Jalan tol Cipali mampu dilalui 25 ribu kendaraan setiap hari. Kapasitas ini bisa naik hingga tiga kali lipat saat arus mudik, hari raya, dan libur. Seperti disampaikan dialog karikatur tadi, dengan melintas di jalan tol Cipali dapat memangkas watu perjalanan selama dua jam lebih cepat. Dan, karena tembus ke daerah Brebes, maka tol Cipali sanggup mengurangi kepadatan Jalur Pantura antara 40 hingga 60 persen.

Pembangunan jalan tol Cipali dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), PT Lintas Marga Sedaya (LMS) dengan pemegang saham PLUS Expressways Berhad (55%) dan PT Baskhara Utama Sedaya (45%). Total biaya proyek adalah sebesar Rp 12,5 triliun melalui equity dari BPJT dan pinjaman dari pihak perbankan. Masa konsesi pengusahaan tol Cipali adalah 35 tahun, terhitung sejak Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tanggal 21 Juli 2006. Selama masa konsesi PT LMS wajib melakukan pengoperasian dan pemeliharaan sesuai dengan standar pelayanan minimal jalan tol.

Secara umum, kesiapan tol Cipali melayani arus mudik dan balik sudah terlihat bahkan sejak sesaat sebelum memasuki gerbang tol Cikopo. Jalan tol dengan pengerasan beton yang masih baru, dengan kiri kanan yang masih nampak tanah merah, dan rerumputan yang baru ditanam nampak menyapa seluruh pengendara. Ya, inilah lajur masuk dari arah Barat menuju ke Timur, atau Cikopo menuju Palimanan. Jangan salah, awal penghitungan kilometer tol Cipali dari Cikopo, tidak dimulai dari KM 0, melainkan KM 72. Artinya, dengan panjang 116 km, jalan tol ini berakhir di Palimanan, pada KM 188.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun