Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kolaborasi, Kunci Ekosistem Dirgantara Indonesia "Terbang Lebih Tinggi" (2)

21 Desember 2022   06:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   15:52 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Executive Advisor PTDI dan Bappenas, Samudra Sukardi. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)

Airstrip Larye di Kabupaten Puncak, Papua. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)
Airstrip Larye di Kabupaten Puncak, Papua. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)

Kasus lain, warga punya hasil bumi tapi terkendala pemasarannya karena tidak ada pasar di sekitar wilayahnya. Bagaimana mungkin membawa hasil bumi dari Kabupaten Puncak ke Timika, misalnya? Sulit. “Rakyat kecil tidak ada uang untuk mengangkut hasil bumi secara cuma-cuma untuk dijual di pasar Timika atau wilayah lainnya,” jelas Samuel.

Samuel juga menilai, pesawat N219 sangat bagus dari sisi tampilannya. “Tapi saya berharap, untuk dimintakan approval ke Direktorat Perhubungan Udara supaya N219 bisa tes flight dan tes landing di Kabupaten Puncak, Papua. Sebab saya yakin, kalau sampai N219 berhasil mencapai di sana, maka satu dunia atau semua orang akan mencari-cari dan meminati N219, sekaligus mengakui keunggulannya. Karena memang kondisi alam Papua begini sulit untuk diterbangi dan didarati,” tantangnya.

Saat ini, lanjutnya lagi, Papua punya tambahan empat daerah otonom baru (DOB), yakni Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Berarti geliat pembangunan juga akan lebih banyak. Semua butuh pesawat kecil. “Saya yakin, pasar N219 itu semakin terbuka lebar,” yakinnya seraya menyebut Papua Nugini juga bisa menjadi pasar potensial N219.

Samuel mengakhiri paparannya dengan menyatakan sepakat dan mendukung pernyataan serta seruan untuk saling melakukan kolaborasi demi pengembangan industri kedirgantaraan nasional.

Buka Aksesibilitas, Ciptakan Konektivitas

Pembicara terakhir sekaligus merangkum konklusi adalah Presiden Direktur PTDI, Gita Amperiawan. Ada empat hal yang disampaikannya.


Presiden Direktur PTDI, Gita Amperiawan. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)
Presiden Direktur PTDI, Gita Amperiawan. (Foto: Screenshot Youtube Bappenas RI)

Pertama, N219 diharapkan berperan penting dalam kesuksesan program jembatan udara nasional untuk membuka aksesibilitas dan menciptakan konektivitas antar wilayah. Diperlukan dukungan penuh dari seluruh stakeholders untuk memenuhi kebutuhan pasar (saat ini potensi dalam negeri diperkirakan sekitar 150 unit) melalui sinergi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat sehingga tercipta ekosistem yang mendukung terciptanya manufacturing readiness dan sustainability bisnis komersialisasi N219.

Kedua, peran perguruan tinggi sangat signifikan dalam menciptakan sustainability industri dirgantara nasional melalui pengembangan research and development (SDM, fasilitas laboratorium dan  infrastruktur penunjang lainnya). Karena itu, pengembangan masterplan teknik dirgantara harus terus didukung. Joint statement antara PT DI dan ITB menjadi langkah signifikan terciptanya sinergitas industri dan perguruan tinggi dalam rangka penguasaan teknologi dirgantara nasional walaupun saat ini masih tetap terdapat gap yang cukup besar antara kebutuhan industri dirgantara dan jumlah lulusan yang ada setiap tahunnya 

Ketiga, pemerintah diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam mendukung komersialisasi pesawat N219 di dalam negeri, baik dari sisi penyiapan anggaran, operasional pesawat maupun terkait regulasi, khususnya untuk pemerintah daerah dan operator dalam negeri (AOC) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sebagaimana yang diharapkan oleh Bappenas.

Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia. (Sumber: indonesian-aerospace.com)
Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia. (Sumber: indonesian-aerospace.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun