BAHAYA! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi PBB untuk Anak-anak (UNICEF) tak henti-hentinya mengingatkan, angka capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) di seluruh dunia, saat ini menurun akibat pandemi COVID-19.
Penyebab penurunan capaian IDL ini beraneka alasan. Mulai dari terganggunya penyediaan layanan imunisasi, terganggunya akses transportasi, faktor kesulitan ekonomi, hingga penolakan masyarakat meninggalkan rumah demi mendapatkan imunisasi lantaran takut terinfeksi COVID-19. Selain itu, banyak juga petugas kesehatan yang terkendala melakukan pemberian imunisasi karena pembatasan pergerakan, dialihtugaskan menangani pasien COVID-19, dan kekurangan alat perlindungan diri (APD).
Turunnya capaian IDL itu, dicontohkan WHO, terjadi untuk vaksinasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT). Terutama, yang berlangsung pada Januari-April 2020. Bahkan penurunan itu tercatat sebagai yang pertama kali terjadi sejak hampir tiga dasawarsa terakhir.
Indonesia, termasuk yang mengalami kondisi penurunan itu.
Angkanya?
Kementerian Kesehatan RI mencatat, ada 1.714.471 anak di Indonesia yang tidak mendapatkan IDL pada 2019-2021. Pada 2019, capaian IDL mencapai 93,7 persen, lalu semakin turun pada 2021 dengan 84,2 persen.
Dampaknya?
MENGKHAWATIRKAN! Karena, kemungkinan seorang bayi yang lahir hari ini untuk mendapatkan IDL pada usia lima tahun bisa-bisa tidak sampai lima persen saja.Â
Selain itu, capaian IDL yang merosot dapat mengakibatkan berkembangnya kejadian luar biasa (KLB), terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di beberapa wilayah.