Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar Buka Usaha Kuliner dari Hendra Njoo

1 Januari 2021   17:21 Diperbarui: 6 Januari 2021   20:03 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hendra Njoo, entrepreneur muda pemilik Bosseller Cafe di BSD. (Foto: Gapey Sandy)

# Siap untuk bekerja sama dengan siapa pun, termasuk dengan kompetitor.

# Selalu memantau apa yang diinginkan konsumen.

Keputusan Hendra Njoo membuka usaha kuliner dengan bendera Bosseller Cafe terbukti sangat tepat. Ia bisa melihat peluang kebutuhan kuliner yang tidak bisa tidak, harus dipenuhi hajatnya oleh setiap orang, setiap penghuni klaster properti di sekitarnya berada. Itu peluang, dan pemilik asli nama Hendra Nyoman itu lebih dari sekadar mampu melihat, tapi juga mulai berusaha memanfaatkan peluang!

Hendra bukan asal nekat dengan membuka usaha kafe di tengah pandemi. Ia berani mengambil risiko dan bukan menghindari alasan pandemi Covid-19 untuk menunda membuka usaha kulinernya.

"Sejujurnya ini bukan kafe seperti yang sesuai dengan istilahnya. Kami merasa ini lebih tepat sebagai warung. Ya, warung makan tapi bernuansa kafe. Itu dari segi istilah. Tapi karena di dekat ruko kami sudah ada juga warung, sehingga dipikirkanlah bagaimana supaya tidak serupa, termasuk menu kuliner yang ditawarkannya," ujar ayah dua anak ini.

Bosseller Cafe, Vanya Park - BSD. (Foto: Gapey Sandy)
Bosseller Cafe, Vanya Park - BSD. (Foto: Gapey Sandy)
Dari sisi kiat mempertahankan bisnis di tengah masa pandemi virus korona, keputusan yang diambil Hendra itu, lagi-lagi sungguh tepat. Mengapa? Karena Hermawan Kartajaya menyebut jeli memasarkan produk yang berbeda dari kompetitor, merupakan salah satu syarat agar bisnis bisa tetap bertahan.

Artinya, meskipun pasar mengecil tapi bukan berarti menghilangkan peluang. Tetap ada peluang untuk melakukan sesuatu yang tidak dilakukan kompetitor. "Mereka kan juga banyak yang sedang lemas, kita manfaatkan masuk dari situ," pesan Hermawan.

Pantau Keinginan Konsumen

Awal didirikan, Bosseller Cafe memang menyasar penghuni unit klaster-klaster properti terdekat. Tapi di usia usaha kulinernya yang baru seumur jagung, Hendra sudah mulai memikirkan bagaimana ia bisa mencurahkan seluruh kecakapan entrepreneurship-nya untuk memenuhi keinginan pelanggannya.

"Kami pun mulai melayani pembelian melalui layanan pesan antar ojek online. Malah kalau untuk penghuni yang jarak lokasinya memang dekat, kami siap mengantarkan pesanan kulinernya. Ini bentuk komitmen melayani pelanggan sepenuh hati," tuturnya.

Menu-menu andalan Bosseller Cafe. (Foto: Gapey Sandy)
Menu-menu andalan Bosseller Cafe. (Foto: Gapey Sandy)
Begitu juga dengan kesadaran untuk melayani pelanggan secara adaptasi kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19. Bosseller Cafe mengutamakan kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari menyediakan wastafell cuci tangan, toilet yang selalu terjaga kebersihannya, jaga jarak antar meja-kursi makan. Serta wajib mengenakan masker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun