Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belajar dari Kawan Lama Saat Buka Puasa Bersama

14 Maret 2024   10:39 Diperbarui: 14 Maret 2024   10:42 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: fandango.com

Masalah klasik setiap bulan puasa adalah tawaran untuk buka bersama kawan lama.  Tidak setiap kali, tapi kadang-kadang saja adanya.  Bagi saya sih tak pernah ada masalah, walau jarang pula bisa ikutan karena satu dan lain hal.

Untungnya, hanya ada satu kumpulan kawan lama terkadang ada ide untuk mengadakan acara buka puasa bersama alias bukber, yaitu kawan kuliah.  Untungnya pula, kebetulan satu angkatan kompak semua, kalau ketemu dalam waktu dan kondisi apapun tak pernah mempermasalahkan apa-apa.

Saat bertemu tak ubahnya kembali mengulang memori saat-saat rajin ngumpul saat kuliah, tak pernah mempermasalahkan status atau apapun yang tak relevan dengan pertemanan.  Beruntung memang punya kawan yang sepemahaman.  

Kalau ada niat bukber,  memang niat untuk berkumpul, bercerita, saling ledek, bertanya tentang kabar, kesehatan dan lain-lain yang normal dan wajar.  Sembari menunggu waktu berbuka.  Itupun beberapa kali acara berbuka puasa dilakukan di rumah salah seorang kawan.

Saya pikir, selama niat bukber murni ingin mempertahankan silaturahmi, tak mengapa.  Tak diselipi ajang adu prestasi dan pencapaian hidup.  Semua orang punya jalan hidupnya masing-masing, tentu tak ada yang ingin dibanding-bandingkan, atau merasa menjadi bahan perbandingan.

Jadi bagusnya ya buka puasa bersama tetap diadakan saja.  Apalagi bertemu kawan lama, dengan niat silaturahmi banyak untungnya.  Lebih-lebih dalam sebuah hadits. Nabi SAW bersabda,

"Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari)

Jadi, bukber tergantung niatnya.  Kalaupun ada kawan yang mungkin pas bertemu keadaannya dianggap lebih beruntung dari kawan yang lain.  Malah mungkin menjadi bahan pelajaran, belajar darinya, bagaimana caranya menjalani hidup sehingga terlihat jadi lebih beruntung.

Atau misal melihat kondisi salah seorang kawan lama yang kondisinya masih bugar,  bisa sambil ngobrol, bertanya tips bagaimana dia bisa menjaga kesehatannya biar tetap fit.

Hal-hal positif itu yang harusnya kita ambil.  Belajar dari kawan-kawan yang mungkin kondisinya terlihat lebih baik dari yang lain. Jadinya bukber selain menjadi ajang silaturahmi. Juga menjadi ajang berbagi informasi yang bermanfaat, mengambil hal-hal positif dari kawan lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun