Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Senam Lupus dan Efeknya bagi Penderita

10 Mei 2018   15:54 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:01 4086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senam Lupus versi kedua merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya. Senam ini punya beberapa variasi gerakan baru yang koreografinya dikreasikan oleh relawan SDF. Adapun supervisinya dilakukan oleh tim dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Konsultan Senam Lupus dr Lucky Angkawidjaja Roring M.Pd, AIFO. (Foto: YouTube SDF)
Konsultan Senam Lupus dr Lucky Angkawidjaja Roring M.Pd, AIFO. (Foto: YouTube SDF)
Salah seorang yang menjadi konsultan senam ini adalah dr Lucky Angkawidjaja Roring M.Pd, AIFO dari tim relawan FPOK UPI. Menurut Lucky, Senam Lupus versi kedua terdiri dari tiga bagian, yakni pemanasan, latihan inti dan relaksasi. Senam ini memang dirancang untuk melatih pernafasan dan peregangan agar persendian Odapus yang seringkali terasa kaku akan bisa dilemaskan melalui latihan senam secara teratur.

"Senam Lupus ini sudah diujicobakan kepada para Odapus di SDF dengan rentang usia 15 hingga 60 tahun. Gerakannya sederhana dan dipandu dengan video, sehingga bisa dilakukan sendiri ataupun bersama-sama di rumah. Sebaiknya, ya secara rutin. Tapi, tentu saja senam ini sebaiknya dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing Odapus," jelas Lucky yang sosoknya juga terlihat memberi penjelasan dalam tayangan video Senam Lupus.

Odapus Harus Hidup Berkualitas dan Produktif

Senam Lupus yang sarat manfaat bagi Odapus juga disarankan oleh Tiara Savitri selaku Ketua Yayasan Lupus Indonesia (YLI). Dalam wawancara via telepon dengan penulis pada Rabu malam, 9 Mei 2018, Tiara mengatakan, sebenarnya sejak 2013 lalu persisnya ketika adanya program Lupus Goes to Nature, YLI sudah mengadakan gerakan-gerakan Senam Lupus juga.

Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Tiara Savitri yang juga Odapus. (Foto: liputan6.com)
Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Tiara Savitri yang juga Odapus. (Foto: liputan6.com)
"Sebenarnya, ini menjadi fakta juga bahwa setiap Odapus bisa melakukan olahraga-olahraga sendiri seandainya mereka tidak bisa melakukan gerakan-gerakan olahraga lainnya yang ada. Misalnya, Odapus bertanya, apakah mereka boleh ikut olahraga lari? Jawabannya, boleh. Apakah Odapus boleh berenang? Jawabannya, boleh. Apakah Odapus boleh naik sepeda? Jawabannya juga, boleh. Bermain basket pun juga boleh. Tapi, asalkan mereka mampu," tutur Tiara yang sejak 1987 divonis menderita Lupus.


Tiara menambahkan, olahraga itu penting dan tetap harus dilakukan oleh Odapus, sesuai kemampuannya. "Tidak ada alasan bahwa seorang Odapus yang tidak bisa berdiri, dan tidak bisa melakukan olahraga sambil berdiri, tetap tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak berolahraga. Jadi bisa saja Odapus yang tidak bisa berdiri ini melakukan gerakan-gerakan berolahraga sambil duduk dengan melakukan gerakan-gerakan olahraga yang hampir sama dilakukan oleh Odapus yang bisa berdiri. Jadi, kegiatan-kegiatan Senam (Lupus) yang banyak sekali dilakukan oleh teman-teman lain itu sangat bagus. Positif sekali," urai Tiara yang sempat menderita Lupus dan mengakibatkan ginjalnya bocor, sehingga membuat dirinya yang punya bobot normal 55 kg malah melembung jadi 120 kg.

Tiara Savitri bersama Odapus. (Foto: FB Yayasan Lupus Indonesia)
Tiara Savitri bersama Odapus. (Foto: FB Yayasan Lupus Indonesia)
Menurut Tiara, YLI tetap menekankan dan mengharapkan bahwa setiap Odapus harus bisa hidup dengan kualitas hidup yang produktif. 

"Berkualitas dan produktif untuk dirinya juga orang lain. Dalam arti, mereka bisa hidup mandiri, mereka bisa hidup layak seperti layaknya orang-orang yang tidak kena Lupus. Dan yang pasti juga harus terus mencoba untuk mengubah paradigma sekaligus yakin bahwa sebetulnya mereka juga bisa berkegiatan yang sama. Terutama kegiatan outdoor. Ini penting, karena teman-teman Lupus selalu menganggap bahwa karena dirinya sudah menderita Lupus maka yang namanya olahraga tidak lagi bisa mereka lakukan. Padahal, olahraga itu penting," urai adik kandung aktor Donny Damara ini.

Untuk itu, imbuh Tiara, YLI juga mengingatkan Odapus untuk senantiasa melaksanakan pola hidup sehat dengan cara: Wajib mengonsumsi sayur dan buah tiga kali sehari; Olahraga (minimal 30 menit jalan cepat setiap hari); Tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol; Silaturahim; Kontrol berkala ke dokter; Minum obat teratur yang diberikan dokter; Istirahat cukup; dan, Berpikir positif, mengelola stres.

Hasil survei tentang jumlah Odapus di seluruh dunia. (Sumber: worldlupusday.org)
Hasil survei tentang jumlah Odapus di seluruh dunia. (Sumber: worldlupusday.org)
E-Report tentang Lupus dan perkembangan Odapus. (Sumber: worldlupusday.org)
E-Report tentang Lupus dan perkembangan Odapus. (Sumber: worldlupusday.org)
Berapa jumlah Odapus di Indonesia saat ini, dan apakah terjadi peningkatan jumlah yang memprihatinkan? Tiara punya jawaban sendiri, seraya menyanggah kata "memprihatinkan" yang saya ajukan dalam pertanyaan kepada dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun