Tapi, ya tetap dalam gerakan yang tidak terlalu berat. Katakanlah hanya melangkahkan kaki tiga langkah ke kiri, lalu ke kanan, sambil kedua tangan terus bergerak yang tanpa menyulitkan apalagi menyakitkan.
Video Senam Lupus - yang shootingnya dilakukan di venue Tahura Jalan Ir H Juanda, Bandung -- ini, sejak diunggah ke YouTube pada 5 Mei 2016 sampai 9 Mei 2018 sudah meraih 4.020 views.
Pada versi kedua yang durasinya juga tidak lebih dari setengah jam ini, Senam Lupusnya agak berbeda dengan versi pertama, terutama pada gerakan dinamis yang lebih dominan pada jalan di tempat, sambil menggerakkan kedua tangan juga rongga dada.Â
Musik pengiringnya tetap sama, mulai dari ritme slow, dinamis, kemudian slow lagi. Sampai 9 Mei 2018, video Senam Lupus versi kedua atau versi penyempurnaan ini sudah memperoleh 3.132 views.
Mengapa Senam Lupus ini penting? Emangnya apa ngaruhnya buat Odapus?
"Bagus sekali Senam Lupus ini. Untuk Odapus cocok. Karena gerakannya rileks tapi tetap bisa buat gerak. Tidak ada rasa dari bahagian tubuh yang serasa terpaksa digerakkan dengan rangkaian gerakan senam ini. Gerakannya pelan tapi semua anggota tubuh bisa bergerak. Jadi buat persendian ini bagus sekali," terang Elnita.
Sebagai Odapus, Elnita merasakan sendiri efek positif dari Senam Lupus. "Buat pernafasan juga jadi enak sekali. Saya benar-benar merasakan enaknya melakukan pernafasan, setiap selesai Senam Lupus. Pokoknya terasa benar dampaknya buat pernafasan, apalagi ketika kita melakukan senamnya di tempat yang sejuk, segar dan nyaman. Saya berharap, para Odapus bisa mempelajari Senam Lupus dan membiasakan melakukannya supaya bisa menyegarkan badan," katanya lagi.
Sementara itu, menurut Dian Syarief, niatan awal SDF meluncurkan Senam Lupus adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi umum Odapus. Apalagi kalau fakta dan datanya menunjukkan bahwa, Odapus di seluruh dunia sebanyak 90% Odapus di seluruh dunia adalah wanita aktif usia produktif 15 - 45 tahun.
"Mereka rata-rata memiliki manifestasi yang beragam, diantaranya nyeri dan kekakuan sendi. Makanya, senam ini lebih bertujuan untuk melatih peregangan dan penafasan," ujar Chairman SDF yang kelahiran Bandung, 21 Desember 1965 ini.