Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Senam Lupus dan Efeknya bagi Penderita

10 Mei 2018   15:54 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:01 4027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senam Lupus yang dikreasikan Syamsi Dhuha Foundation bersama relawan dan konsultan. (Foto: YouTube Syamsi Dhuha Foundation)

10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia atau World Lupus Day (WLD). Dua hari lalu saya sudah unggah tulisan hasil wawancara dengan Dian Syarief (53) selaku Chairman Syamsi Dhuha Foundation (SDF). 

SDF adalah LSM nirlaba peduli Odapus dan Low Vision. Dian sendiri merupakan Odapus (Orang dengan Lupus) yang alhamdulillah sudah mencapai tahap remisi alias tak lagi musti mengonsumsi obat Lupus.

Nah, ketika wawancara dengan Dian itu sempat disinggung tentang kreasi menciptakan dan mengembangkan Senam Lupus. Sesuai namanya, senam ini diperuntukkan bagi penderita Lupus. 

Hebatnya, awal Mei kemarin, SDF mengundang beberapa komunitas Lupus se-Indonesia, untuk berkompetisi melakukan gerak Senam Lupus. Hasilnya, juara pertama diraih oleh tiga orang -Elnita, Ana, dan Susi- dari komunitas PLSS atau Persatuan Lupus Sumatera Selatan. 

Rabu pagi (9 Mei 2018) saya mewawancarai Ketua PLSS yaitu Elnitasari (52). Wawancara dilakukan via telepon. Elnita, begitu ia akrab disapa, tinggal di Kota Mpek-mpek, Palembang.

Elnitasari, Ketua Persatuan Lupus Sumatera Selatan. (Foto: Dokpri. Elnita)
Elnitasari, Ketua Persatuan Lupus Sumatera Selatan. (Foto: Dokpri. Elnita)
Menurut Elnita, sejak SDF meluncurkan Senam Lupus pada 2016 lalu, PLSS sudah aktif meniru dan melakukan gerakan-gerakan senamnya. "Video Senam Lupus kan sudah ada di kanal YouTube milik SDF sejak 5 Mei 2016. Makanya, sejak awal kami juga sudah ikut mengikuti gerakan-gerakannya," ujarnya di ujung telepon.

Elnita juga seorang Odapus. Bahkan selama tiga tahun berjalan, ia sabar dan telaten menjalani proses kemoterapi. "Saya sudah 14 tahun ini menderita Lupus. Sampai detik ini, saya sudah dikemoterapi sebanyak 17 kali," akunya dengan tetap penuh semangat.

Diakuinya, Odapus yang rutin mengikuti Senam Lupus bersama PLSS memang masih sedikit. Hal ini dikarenakan Odapus tidak terkonsentrasi hanya di Palembang saja. "Ada banyak Odapus di daerah lain, seperti Pagar Alam, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Musi Banyuasin dan lainnya. 

Tapi rencana kami, usai Hari Raya Idul Fitri nanti kami akan lakukan Senam Lupus secara rutin seminggu sekali di Sekretariat PLSS, Jalan Kapten Anwar Sastro, Palembang," ujar Elnita.

Komunitas PLSS dari Palembang yang jadi juara pertama Lomba Senam Lupus Komunitas yang diselenggarakan Syamsi Dhuha Foundation. Dari kiri ke kanan: Elnita, Ana, Dian Syarief (Chairman SDF), dan Susi. (Foto: Dokpri. Elnita)
Komunitas PLSS dari Palembang yang jadi juara pertama Lomba Senam Lupus Komunitas yang diselenggarakan Syamsi Dhuha Foundation. Dari kiri ke kanan: Elnita, Ana, Dian Syarief (Chairman SDF), dan Susi. (Foto: Dokpri. Elnita)
Saya sendiri menonton Senam Lupus lewat kanal YouTubeCareforLupus Syamsi Dhuha. Untuk versi yang diunggah pada 5 Mei 2016, berdurasi enggak sampai setengah jam. Artinya, buat Odapus yang sibuk sekalipun, Senam Lupus tidak terlalu banyak menyita waktu.

Soal gerakannya pun, kalau saya perhatikan tidak ada tuh yang pake jingkrak-jingkrakan. Memang sih, sesuai alunan musik pengiring senamnya, ada yang pada bagian tengah-tengah cukup dinamis musik dan juga gerakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun