The sense of entitlement is just too strong in the blogging community and the nastiness, hissy fits and general hate displayed after one of your members was not granted her request for a freebie is giving your whole industry a bad name. I never thought we would be inundated with negative reviews for the simple reason that somebody was required to pay for goods received or services rendered.
The girl in question was never identified in my original post, but she herself went on to create a video explaining how she was "exposed" with "malicious intent" for asking for a freebie. This kind of victimization is very prevalent in the blogging industry, and is in keeping with their general modus operandi of wanting everything for nothing.
If any of you attempt to enter our premises from now on, you will be ejected.
Many thanks,
Paul Stenson
P.S. Perhaps if you went out and got real jobs you'd be able to pay for goods and services like everybody else. Just a thought!
Sampai tulisan ini saya kebut, Minggu siang 21 Januari 2018, opini pro dan kontra terus bersahutan di link-link terkait.
o o o O o o o
Saya sendiri melihat ada 3 persoalan menonjol dalam kasus "Darby vs Stenson" ini:
- Permintaan kerjasama dari social media influencer kepada pihak manajemen hotel untuk melakukan ulasan atau review dan promosi yang dinilai berlebihan, karena berharap memperoleh imbalan akomodasi gratis selama 5 malam.
- Penolakan kerjasama oleh pihak manajemen hotel tetapi dengan mengunggah dan mengeksposenya melalui media sosial.
- Sikap nyinyir pihak manajemen hotel terhadap influencer dan blogger dengan mengasosiasikannya sebagai freebie hingga freeloader disguisting atau orang yang memalukan karena suka cari barang atau layanan gratis. Suka yang gretongan, gitulah.
Saya mewawancarai 3 narasumber hebat untuk meminta pendapat terkait sengkarut ini.