7. Kedua pihak merasa hak dan kewajibannya sudah terpenuhi semua? Kerjasama pun berakhir.
Wuiihhh, panjang banget nih artikel ya cuma gegara 'Stenson vs Darby' doangan. Tapi sebenarnya, perilaku bernada melecehkan sosok dan pekerjaan blogger maupun influencer bukan kali pertama ini saja kok. Coba saja baca buku Ryan Holiday yang berjudul asli Trust Me, I'm Lying (the tactics and confessions of a media manipulator).
Dalam bukunya ini, Ryan seolah secara tendensius memberi label, bahwa blogger hanya sekadar pekerja yang suka mencari gratisan, gretongan, freeloader!
Blogger, ketus Ryan, selalu siap dieksploitasi. Artinya, kalau para blogger ingin menjadi kaya - atau bahkan menutup uang sewa kontrakan mereka - maka mereka harus menemukan cara-cara lain untuk dibayar. Inilah saat orang-orang seperti saya masuk - dengan setumpuk gratisan. (hal 80 -- 81)
Ryan juga menyebut blogger sebagai ganas. [Entah apa yang dimaksud Ryan dengan ganas, tapi mungkin karena pernyataannya adalah terkait uang, bisa jadi ganas kalau sudah menyangkut masalah uang atau honor].
"Para blogger memiliki insentif langsung untuk menulis secara lebih baik, menulis secara lebih sederhama, menulis secara lebih kontroversial, atau sebaliknya yang lebih disukai, menulis tanpa harus melakukan pekerjaan apapun, menulis lebih sering daripada yang dituntut. Honor mereka bergantung pada tulisan mereka. Tak heran mereka ganas, tidak bertanggung jawab, tidak teliti, dan tidak jujur." (hal 84)
Akhirnya, orang-orang nyinyir seperti Paul Stenson dan Ryan Holiday itu banyak. Pendukung mereka juga banyak. Maka, cara terbaik untuk membungkam mereka adalah dengan selalu memperbaiki/memperbagus kualitas tampilan maupun konten blog dan vlog milik kita. Selain, selalu berlaku profesional dan menjaga performa sebagai blogger, vlogger, buzzer, influencer dan lainnya.
Eh, moga-moga ada yang mau nawari aku job review hotel nih, mau dong ...!
Tabik!