Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Begini Kesiapan Tol Cipali Layani Pemudik

5 Juli 2015   14:36 Diperbarui: 5 Juli 2015   15:27 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga Sandy berharap layanan di rest area, khususnya gerai makanan, dapat segera dioperasikan. Ketika diwawancarai penulis di rest area pertama atau KM 86 dari Cikopo. (Foto: Gapey Sandy)

Peninjauan langsung rombongan Kompasianer bersama Kementerian PUPR dan LMS, dilanjutkan dengan memantau rest area pertama, yang dijumpai pengendara setelah meninggalkan gerbang tol Cikopo. Tempat beristirahat pertama ini berada pada KM 86, merupakan tipe B. “Artinya, rest area ini tidak dilengkapi fasilitas Pom Bensin. Hanya ada, mushola, gerai makanan atau kantin, dan tempat untuk makan yang terbuka, toilet, juga lahan parkir. Pokoknya, fungsi-fungsi dasar rest area sudah beroperasi,” jelas Wisnu yang menegaskan bahwa, diharapkan pada H-7 Idul Fitri 1436 H/2015 ini, seluruh SPBU di empat rest area bertipe A di tol Cipali, sudah dalam kondisi siap beroperasi.

Di tempat peristirahatan ini, bangunan mushola yang didominasi warna putih dengan tembok yang diberi lubang-lubang angin sudah nampak berdiri megah. Tak jauh dari situ, sejumlah pekerja sibuk memasang rangka besi bangunan di dekat toilet. Sementara di area kantin, belum ada sama sekali aktivitas jual beli.

Beberapa orang terlihat duduk-duduk di tempat makan yang terbuka. Keluarga Sandy diantaranya. Bersama istri dan kedua anaknya yang masih balita, Sandy mengaku baru pertama kali melakukan perjalanan dengan melintasi tol Cipali. Bukan hendak mudik. Tapi keluarga muda ini sengaja berangkat dari Jakarta, hanya untuk menikmati perjalanan sepanjang tol Cipali pulang-pergi.

“Tadi, saya masuk dari gerbang tol Cikopo. Sepanjang perjalanan, saya menikmati ruas jalan tol yang kondisinya sangat bagus. Meskipun, sejak dari gerbang tol tadi, jalan yang saya lalui adalah beton, atau bukan aspal. Harapan saya sih, jalannya diaspal sehingga lebih membuat pengemudi dan penumpang nyaman. Apalagi, lihat sendiri, anak-anak saya masih kecil. Harapan lain, agar fasilitas yang ada di rest area pertama di KM 86 ini, hendaknya makin dilengkapi, terutama kantinnya ini lho yang masih kosong. Untung saja, saya dan keluarga membawa bekal makanan dan minuman secukupnya dari rumah,” harap Sandy yang mempersilakan ketika penulis memohon izin untuk memotret seluruh anggota keluarganya.

Kiri: Pepih Nugraha Managing Director Kompasiana. Kanan: Velix Wanggai, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR. (Foto: Gapey Sandy)


Masih di rest area pertama, Kementerian PUPR menggelar jumpa pers, eh, jumpa blogger singkat. Velix Wanggai selaku Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR menyampaikan kata sambutan mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Pesan dari Bapak Menteri PUPR, pertama, Pemerintah khususnya Menteri PUPR, bersama sejumlah pihak lain menyediakan sarana dan prasarana bagi saudara-saudara kita yang hendak mudik dan balik melintasi tol Cipali ini. Kedua, ini juga menyangkut bagaimana para pemudik, pengendara, dan pemakai jalan dapat memperoleh informasi dan komunikasi terkait tol Cipali ini. Ketiga, Bapak Menteri menyampaikan salam dan ucapan terima kasih atas dukungan dan peran serta Kompasiana bersama Kompasianer-nya dalam rangka memberikan penyadaran kepada seluruh masyarakat pengguna jalan tol ini,” tutur Velix yang mengaku baru 10 hari memperoleh amanat untuk mengisi jabatannya saat ini.

Perjalanan dari arah Cikopo menuju Palimanan, kemudian dilanjutkan kembali. Dari rest area pertama yang berada di KM 86 (tipe B), rombongan bergerak menuju rest area kedua yang terletak di KM 102 (tipe A). Jarak antara kedua rest area ini adalah sekitar 45 menit, dengan kecepatan kendaraan bus ukuran sedang yang ditumpangi adalah rata-rata mencapai 90 - 100 km per jam.

Ketika mulai memasuki kawasan rest area kedua ini, bangunan mushola yang sudah rapi berdiri seolah menyambut hangat. Kubahnya berwarna hijau dengan garis-garis kuning, semakin menambah kekokohan bangunan yang ornamen tiangnya didesain berwarna abu-abu dengan coklat muda. Sepintas, mirip dengan tiang-tiang yang ada di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Oh ya, taman-taman dan rerumputan di sekitaran mushola, nampaknya sudah selesai. Seorang pekerja sibuk menyiram rumput dengan selang air panjangnya. Sedangkan sejumlah pekerja lain, sibuk memperbaiki saluran air.

Pom bensin dan dan mushola di rest area tipe A, KM 166 - Majalengka dari Palimanan. (Foto: Gapey Sandy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun