Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kompasianers Berselimut Kabut di Candi Ceto

24 Juni 2014   05:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:24 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada teras ketujuh, tepatnya di dindin kanangapura terdapat tulisan pada batu dengan aksara Jawa Kuno yang bertuliskan pelling padamel irikang buku tirtasurya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku 1397. Penafsiran dari inskripsi ini adalah fungsi candi sebagai tempat menyucikan diri (ruwat) dan penyebutan tahun pembuatan gapura, yakni 1397 Saka atau 1475 Masehi.

[caption id="attachment_344429" align="aligncenter" width="614" caption="RELIEF. Salah satu relief unik dengan gambar orang terbalik. Kenapa terbalik ya? (Foto: Gapey Sandy)"]

140353577732291406
140353577732291406
[/caption]

[caption id="attachment_344440" align="aligncenter" width="614" caption="RELIEF. Pada jajaran batu terdapat relief yang berkisah. (Foto: Gapey Sandy)"]

1403537382624712770
1403537382624712770
[/caption]

Di teras ketujuh ini juga terdapat banyak sekali batu-batu yang ditata mendatar di atas permukaan tanah, dan menggambarkan kura-kura raksasa. Ada juga batu yang dipahat menyerupai surya Majapahit – ada yang menafsirkan sebagai lambang Kerajaan Majapahit --, simbol phallus (penis, alat kelamin laki-laki) sepanjang dua meter lengkap dengan hiasan tindik (piercing) bertipe ampallang. Phallus, ditafsirkan sebagai simbol penciptaan manusia. Adapun kura-kura dianggap sebagai lambang penciptaan alam semesta. Selain itu, ada pula pahatan batu berbentuk simbol-simbol hewan, seperi katak, ketam dan lainnya. Simbol-simbol hewan yang ada ini, dapat dimaknai sebagai suryasengkala berangka tahun 1373 Saka, atau 1451 Masehi.

[caption id="attachment_344430" align="aligncenter" width="614" caption="JAGA KESOPANAN. Himbauan untuk berlaku sopan dan tidak mencorat-coret batu maupun kayu di Candi Ceto. (Foto: Gapey Sandy)"]

1403535875482196515
1403535875482196515
[/caption]

[caption id="attachment_344431" align="aligncenter" width="614" caption="TANGAN JAHIL. Meski rambu agar pengunjung menjaga kesopanan dan dilarang mencorat-coret sudah dipasang, namun coretan di kayu yang ada di Candi Ceto tetap saja dilakukan oleh tangan jahil. (Foto: Gapey Sandy)"]

1403535955677467295
1403535955677467295
[/caption]


Di teras selanjutnya, dijumpai jajaran batu pada dua sisi yang bersebelahan. Batu berpahat ini memuat relief cuplikan kisah Sudamala. Kisah ini cukup populer di kalangan masyarakat Jawa sebagai dasar upacara ruwatan. Nah, dua teras berikutnya berbeda dengan suasana di teras bawah, karena terdapat bangunan-bangunan pendopo yang mengapit jalan masuk candi. Pendopo-pendopo ini masih difungsikan manakala berlangsung upacara keagamaan. Sayangnya, meski sudah ada peringatan untuk bebicara dan berlaku sopan, serta tidak mencorat-coret batu maupun kayu yang ada di area candi, namun masih saja ada tangan jahil yang melakukannya.

[caption id="attachment_344432" align="aligncenter" width="410" caption="POSE JOSHUA. Kompasianer Joshua Limyadi menjadi foto model dadakan. (Foto: Gapey Sandy)"]

1403536097802954410
1403536097802954410
[/caption]

[caption id="attachment_344433" align="aligncenter" width="614" caption="HENING. Gapura dan keheningan di Candi Ceto. (Foto: Gapey Sandy)"]

14035361901609413345
14035361901609413345
[/caption]

Teras ke sembilan adalah yang paling tinggi, dan menjadi tempat untuk memanjatkan doa-doa. Di sini terlihat bangunan batu berupa kubus yang terlilit bendera merah putih. Merinding juga melihatnya, tepat di pucuk warisan leluhur di lereng Barat Gunung Lawu, merah putih gagah terpasang, membanggakan!

[caption id="attachment_344434" align="aligncenter" width="614" caption="TERTINGGI. Area bangunan candi di teras tertinggi. (Foto: Gapey Sandy) "]

1403536279529139173
1403536279529139173
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun