“Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat”. Asas ini sering digaungkan dalam budaya demokrasi, yang bisa diartikan bahwa rakyat itu memiliki kedaulatan tertinggi dalam suatu negara. Karena adanya rakyat, suatu negara dapat terbentuk, dan rakyatlah yang memilih para pemimpin negara, maka mereka harus tunduk kepada rakyat yang memilihnya.
Ganjar Pranowo, menurut saya adalah sosok yang paling cocok dengan asas demokrasi tadi. Slogannya “Tuanku ya Rakyat, Gubernur Cuma Mandat” sangat sesuai dengan prinsip asas ini. Sikapnya yang berani menyampaikan aspirasi rakyat selalu membuat kita berdecak kagum.
Seperti peristiwa kemarin, ketika ia mengkritik pemerintahan pusat mengenai kelangkaan minyak goreng, membuktikan jika slogan itu menjadi aktual untuk menerjemahkan pengertian bahwa ia sebagai abdi rakyat bukanlah omong kosong belaka.
Keberpihakannya kepada rakyat patut diacungi jempol, karena di saat pemerintah daerah lain hanya bisa pura-pura tidak melihat ketika rakyatnya menjerit, ia dengan nyaring mengkritik pemerintah pusat yang seharusnya bisa menyelesaikan perkara ini dengan cepat.
Ia sadar dengan kapasitasnya sebagai kepala daerah memang tidak banyak yang bisa dilakukan, tapi ia terus mengusahakan semampunya, mulai dari pemantauan ketersediaan minyak goreng bersubsidi dari pemerintah sampai bagaimana rakyat mendapatkannya.
Ganjar sering nampak terjun melihat bagaimana kondisi tuannya (rakyatnya), apakah ada keluh kesah mereka, apa menjadi masalah mereka, bahkan menjadi pemecah masalah yang membuat pusing tuannya. Saya yakin, menjadi Gubernur model beliau tidaklah mudah, harus loncat ke sana ke mari di saat pemimpin pada umumnya hanya asyik bermain kertas di belakang meja.
Tapi beginilah pemimpin itu semestinya. Karena memang seorang pemimpin itu harus tunduk dan prihatin kepada rakyatnya.
Menurut saya, kehebatan pemimpin itu dapat dilihat dari seberapa kecilnya jarak antara ia dan rakyatnya, dan lagi-lagi dalam hal ini nampak pada diri seorang Ganjar. Kita semua tahu, bagaimana dekatnya ia dengan orang lanjut usia, mereka sudah seperti menganggap sosok Gubernur itu anak mereka sendiri.
Hal lain yang saya kagumi dari sosok seorang Ganjar Pranowo, kemampuan verbal yang jujur dan rendah hati tanpa retorika-retorika dan omong kosong seperti pemimpin lain. Ia juga memiliki problem solving skill yang baik, dimana setiap masalah ataupun kasus yang dihadapinya sebagai pemimpin, ia siap berkontribusi dan mampu menemukan akar permasalahannya.
Menurut saya jika Ganjar diberi kesempatan untuk memimpin ke lingkup yang lebih besar bernama Indonesia, saya optimis. Karena Indonesia kita, negeri yang plural dan penuh perbedaan. Bagaimana cara menyentuh keadilan jika tidak disentuh orang yang lentur hatinya dan punya wawasan luas serta punya pendapatan kerakyatan dalam melaksanakan pembangunan? (EQ)
