Mohon tunggu...
Gangsar Fadhil Muhammad
Gangsar Fadhil Muhammad Mohon Tunggu... Penulis Lepas

pegawai proyek dan juga pemiliki UMKM yang suka mengamati ekonomi dan keuangan sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketika Pembuat Kebijakan Tak Lagi Bijak

10 Mei 2025   08:47 Diperbarui: 3 Juli 2025   11:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi publik yang buruk.
Bisa jadi niatnya baik, tapi cara menyampaikannya tidak tepat. Sayangnya, di era media sosial, satu kata yang salah bisa menyulut kemarahan luas.

  • Pengaruh politik dan kelompok tertentu.
    Kadang, keputusan yang diambil bukan murni untuk kepentingan rakyat, tapi untuk menyenangkan kelompok pendukung atau menjaga kepentingan ekonomi tertentu.

  • Kurangnya budaya kritik di lingkungan sekitar.
    Banyak pembuat kebijakan dikelilingi oleh orang-orang yang hanya berkata "iya" (yes-men), sehingga tidak ada yang berani mengingatkan jika mereka salah langkah.

  • Apa Dampaknya bagi Masyarakat?

    Pernyataan dan kebijakan yang tidak bijak bisa menimbulkan efek domino:

    • Kehilangan kepercayaan masyarakat.
      Jika rakyat merasa tidak didengar atau malah disalahkan, kepercayaan terhadap pemerintah akan turun drastis.

    • Konflik sosial dan polarisasi.
      Ucapan pejabat bisa memperuncing perbedaan antar kelompok masyarakat.

    • Turunnya partisipasi publik.
      Ketika merasa suara mereka tidak dianggap, masyarakat menjadi apatis. Padahal, partisipasi rakyat penting dalam demokrasi.

    Peran Masyarakat: Jangan Diam Saja

    Kita sebagai warga negara tidak bisa hanya mengeluh. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

    • Kritis tapi sopan.
      Sampaikan pendapat lewat media sosial, forum diskusi, atau saluran resmi, tapi tetap dengan etika.

    • Gunakan hak pilih dengan bijak.
      Jangan pilih calon pemimpin hanya karena popularitas. Cari tahu rekam jejak, integritas, dan sikap mereka terhadap isu-isu sosial.

    • Dukung media independen dan jurnalisme kritis.
      Media yang berani mengungkap kebijakan bermasalah membantu menyeimbangkan kekuasaan.

    Mari Kembali ke Esensi Kebijakan

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun