Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial Pak Erte | Preman Pengkolan (Bagian 1)

3 Juli 2019   12:17 Diperbarui: 3 Juli 2019   12:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kaltim.tribunnews.com

Warga yang sedari tadi berkumpul mulai menyimak dengan serius. Sedangkan Mpok Saidah istrinya mulai mengernyitkan kening saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut suaminya sedikit ngaco. 

"Bang.. Emang dada siapa yang mau diurus? " Tanya Mpok Saidah. 

"Eh,  anu...,  maksud Gue preman. Iya,  preman! " Pak Erte gelagapan. 

Romlah yang baru menyadari percakapan tersebut buru-buru merapikan bajunya,  sambil tersipu malu. 

"Gue harap elu-elu pada tenang dan nggak main hakim sendiri. Preman-preman yang udeh bikin reseh ntar gue yang jabanin. Sekarang semua boleh bubar dan kembali ke rumah masing-masing." Lanjut Pak Erte. 

Warga pun satu per satu mulai meninggalkan rumah Pak Erte. Sebagian dari mereka ikut membantu Buluk dan Bang Toyib kembali ke kontrakannya. 

Mpok Mumun dan Romlah ikut membantu istri Pak Erte membereskan gelas dan sisa kopi yang ada di atas meja. 

Setelah semuanya beres dan rapi mereka pun pamit pulang ke rumahnya masing-masing. Mpok Saidah buru-buru masuk ke rumah disusul oleh Pak Erte. Suasana rumah Pak Erte pun mendadak sepi.

Sementara sayup-sayup di kejauhan terdengar suara sekumpulan pemuda yang asik bernyanyi sambil mabok, siapa lagi kalo bukan anggota Geng d'Sangar. 

Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun